KOMPAS.com- Debat kelima calon presiden yang berlangsung Minggu (4/2/2024) malam menyinggung soal stunting dan gizi buruk. Apa perbedaan antara keduanya?
Melansir laman Unicef, ada 3 masalah gizi utama yang perlu diketahui, yakni kekurangan gizi, terdiri dari wasting (gizi kurang dan gizi buruk) dan stunting, kekurangan gizi mikro seperti anemia, dan kelebihan gizi yakni kegemukan dan obesitas.
Baca juga: Cegah Stunting dengan Mencukupi Zat Besi
Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 (SSGI 2022), terungkap bahwa di Indonesia 1 dari 12 anak balita mengalami wasting, dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting.
Anak yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk tampak sangat kurus, memiliki berat badan rendah jika dibandingkan terhadap tinggi badannya dan atau lingkar lengan atas (LiLA) kecil.
Gizi kurang dan gizi buruk biasanya terjadi ketika asupan diet anak tidak memadai kualitas maupun kuantitasnya dan/atau anak sering menderita penyakit infeksi.
Dari semua bentuk masalah gizi pada anak, gizi buruk berisiko meninggal hampir 12 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak gizi baik.
Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih pendek bila dibandingkan anak seusianya.
Berbeda dengan gizi buruk dan gizi kurang yang dapat terjadi dalam waktu relatif lebih singkat, stunting menunjukkan kondisi kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Anak berisiko stunting jika mengalami kekurangan gizi sejak dari dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun, atau sering disebut sebagai 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK).
Gizi buruk dan stunting adalah masalah gizi yang saling terkait, di mana kedua bentuk masalah gizi ini memiliki faktor risiko yang sama dan saling memperburuk kondisi satu dan lainnya.
Selain risiko kematian yang tinggi, anak gizi buruk yang tidak ditangani dengan baik berisiko 3 kali lebih tinggi menjadi stunting dan anak stunting berisiko 1,5 kali lebih tinggi menjadi gizi buruk dibandingkan dengan anak gizi baik.
Risiko kematian akan meningkat jika anak mengalami dua permasalahan gizi ini secara bersamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.