Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kesembuhan Kanker Anak di Indonesia Rendah, Begini Anjuran Ahli

Kompas.com - 23/10/2024, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Angka kesembuhan kanker anak di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini salah satunya disebabkan karena diagnosis dan perawatan yang terlambat.

Dokter Spesialis Anak dari FKUI Dr. dr. Teny Tjitra Sari, SpA(K) menyebutkan pada tahun 2020 ada sekitar 11 ribu anak penderita kanker di Indonesia (data Globocan) dan membutuhkan pengobatan sedini mungkin untuk meningkatkan harapan hidupnya.

"Keterlambatan dalam diagnosis dan mengakses perawatan merupakan salah satu faktor utama penyebab rendahnya kesembuhan kanker pada anak di Indonesia," kata Teny seperti ditulis Antara, Selasa (22/10/2024).

Itu sebabnya, dokter Teny menekankan bahwa mengenali dan deteksi dini kanker pada anak merupakan kunci keberhasilan penanganan kanker. Semakin awal diobati akan semakin efektif sehingga kemungkinan bertahan hidupnya jadi lebih besar.

Baca juga: Dokter: Pasien Kanker Darah Usia Lanjut Tidak Dianjurkan Kemoterapi

Meskipun kanker pada anak relatif jarang terjadi, tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan penyakit tersebut terjadi pada pasien anak. 

Kanker pada anak biasanya terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di dalam tubuh anak dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Dokter yang kini berpraktik di RSCM Jakarta itu mengatakan ada beberapa jenis kanker yang paling umum ditemukan pada pasien anak, yaitu kanker darah dan kanker bola mata.

Sayangnya, hanya 20 - 30 persen pasien kanker pada anak yang dapat sembuh karena banyak dari mereka terlambat ditangani oleh dokter. Salah satu alasan pasien kanker pada anak terlambat mendapatkan perawatan adalah biaya pengobatan yang cukup tinggi.

"Beban kanker anak cukup tinggi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia karena biaya pengobatan kanker tidak sederhana, sehingga terkadang membutuhkan biaya yang tinggi," kata Teny.

Kanker anak merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang cukup menakutkan. Namun, dengan melakukan deteksi dini dan pengobatan yang tepat pada setiap gejala yang muncul, kesempatan untuk sembuh dari kanker anak akan semakin besar.

Oleh karena itu, orang tua harus selalu waspada dan mengamati kesehatan anak mereka agar dapat segera mengambil tindakan jika ditemukan gejala yang mencurigakan. Berbeda dengan orang dewasa, kanker pada anak tidak bisa dihindari karena biasanya pasien anak telah memiliki sel pembawa kanker.

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Lakukan Sadari Setiap Siklus Menstruasi

Lebih lanjut, Teny mengatakan gejala kanker pada anak cukup beragam, tergantung pada jenis kanker yang diderita oleh sang anak.

Namun, ada beberapa gejala yang umum terjadi pada anak-anak yang terkena kanker, antara lain pucat, tubuh lemah tanpa sebab yang jelas, memar, terdapat benjolan di manapun, perubahan pada mata, dan nyeri kepala hebat.

Jika pasien anak telah berada di tahap kanker stadium lanjut, biasanya dokter akan menyarankan mereka untuk melakukan perawatan paliatif guna meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Perawatan tersebut dilakukan dengan tindakan seperti mengurangi rasa nyeri, masalah fisik, spiritual serta sosial yang dialami pasien.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau