KOMPAS.com - Minuman bersoda dan minuman manis lainnya, dapat meningkatkan risiko pre-diabetes tapi tidak demikian halnya dengan soda diet, ungkap sebuah studi terbaru.
Penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara soda diet dan diabetes mungkin telah tercampur-campur. Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan potensial antara soda diet dengan diabetes, mungkin sebagian terjadi pada peminum soda yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Dalam studi terbaru ini, orang dewasa yang rutin mengonsumsi setidaknya satu kaleng soda atau minuman manis setiap hari, 46 persen lebih mungkin mengalami kenaikan kadar gula darah dibandingkan orang yang jarang atau tidak pernah minum minuman manis atau minuman soda.
"Bagi konsumen minuman manis, menghilangkan kebiasaan itu mungkin sulit. Sesekali minum soda diet sambil meningkatkan asupan cairan dari sumber lain, mungkin bisa menjadi strategi terbaik untuk akhirnya menghapus minuman bergula dari pola hidup mereka," kata peneliti senior Nicola McKeown, dari Tufts University di Boston.
Secara global, sekitar satu dari sembilan orang dewasa menderita diabetes, dan penyakit akan ada di urutan ketujuh penyebab kematian utama manusia pada 2030, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa data yang dikumpulkan dari 1.685 orang dewasa paruh baya selama sekitar 14 tahun. Di awal penelitian, tidak satupun dari relawan menderita diabetes atau pra-diabetes. Rata-rata usia relawan adalah 52 tahun rata-rata dan kelebihan berat badan.
Para peneliti menemukan, mereka yang paling banyak minum minuman manis atau minuman soda (12 kaleng perminggu), memiliki risiko yang lebih besar mengalami kenaikan kadar gula darah dibandingkan relawan lainnya.
Hasil ini didapat setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti lain usia, jenis kelamin dan berat badan, demikian para peneliti melaporkan dalam Journal of Nutrition .
Penelitian ini tidak secara langsung membuktikan soda atau minuman manis dapat menyebabkan diabetes.
Sedangkan minuman soda diet dan minuman berkarbonasi rendah kalori lainnya tidak terlihat berhubungan dengan kenaikan kadar gula darah atau resistensi insulin.
Namun para peneliti menyimpulkan, karena kondisi pra-diabetes dapat dicegah menjadi penyakit diabetes, adalah masuk akal jika banyak orang tetap menghindari minuman soda biasa untuk meminimalkan risiko diabetes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.