KOMPAS.com - Pertanyaan yang diajukan pasien terutama ibu hamil seringkali menarik. Salah satunya adalah keamanan ibu hamil melukis perut pakai Henna Hitam. Tren fashion akhir - akhir ini antara lain penggunaan Henna atau Mahendi. Henna adalah seni membuat tatto dan pewarnaan permukaan kulit tubuh kita dengan menggunakan ramuan herbal berbahan dasar tumbuhan yang diolah berbentuk pasta Henna.
Bahan alami untuk mewarnai kulit sebagaimana bahan dasar pasta Henna yang berasal dari India dan juga Arab ini sebenarnya juga menjadi salah satu tradisi di Semenanjung Mediterania, Melayu dan Indonesia. Di Sumatera khususnya Padang, Palembang dan Lampung, nenek moyang kita juga mengenal seni melukis tubuh untuk pengantin. Bagian yang di Hias terutama bagian tangan, kuku dan kaki dengan bahan herbal antara lain bunga, daun pacar, ramuan kulit pohon,biji-bijian dan cairan jeruk .
Tak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dari India dan Arabic yang berupa seni mempercantik tubuh wanita dengan Henna Painting atau Mahendi ini juga menjadi tren penampilan fashion di negeri kita. Bahkan dari anak-anak, remaja, artis, juga ibu hamil menyukai seni melukis bagian tubuh mereka dengan Henna.Mulai dari jari, tangan, lengan, punggung, dan perut. Kita dengan mudah bisa menjumpai seniman pelukis Henna di jalan-jalan di pantai, mal dan di tempat rekreasi lainnya.
Perlu diketahui, Henna murni warnanya tidak hitam pekat dan cenderung berwarna coklat tua, kemerahan dan hijau tua gelap. Para pecinta seni lukis atau tato Henna sebaiknya juga berhati-hati dengan warna Henna yang hitam gelap pekat. Perlu waspada terhadap penggunaan materi tambahan berupa bahan beracun atau toksik untuk memperkuat warna, antara lain mengandung PPD (para pnenylenediamine). Keamanan bahan pewarna inilah yang perlu dicermati oleh pecinta seni Mahendi. Terutama bagi ibu hamil yang berniat menghias tubuh dengan seni Henna painting.
Tidak mudah untuk mengetahui apakah bahan Henna yang digunakan adalah bahan herbal yang aman. Namun beberapa petunjuk yang saya rangkum dari berbagai sumber tentang Henna antara lain disebutkan bahwa Henna yang aman seharusnya tidak bertahan lama dan warnanya tidak hitam pekat.
Cara praktis lain yang perlu kita tanyakan sebelum menggunakan Henna adalah dengan menanyakan pada pelukis Henna (tato) berapa lama warna akan pudar. Disebutkan dalam salah satu sumber di tentang Henna body art, bahwa lama pudar warna Henna yang berbahan herbal sekitar 6 jam hingga 12 jam. Jika warna Henna hanya bertahan lebih singkat selama 1 atau 2 jam dan lebih lama yakni satu minggu lebih berarti mengandung PPD.
Persoalannya adalah bahwa bahan dasar Henna herbal yang asli tanpa mengandung PPD kini juga beredar di pasaran. Bagaimana melacaknya tentu tidak mudah. Sebaiknya menanyakan juga apakah warna yang dihasilkan, jika hitam pekat berarti bahan sudah tidak natural lagi. Henna yang masih aman berwarna kecoklatan, hijau tua pekat, merah magoheni.
Jadi amankah Henna painting untuk ibu hamil? Disarankan sebaiknya ibu hamil menghindari pewarnaan bagian tubuh baik itu kulit maupun rambut selama masa kehamilan, apalagi dengan menggunakan bahan kimia. Perlu kita ketahui bahwa tubuh ibu hamil sangat rentan terhadap reaksi alergi akibat perubahan hormon kehamilan. Tanpa penggunaan bahan-bahan kimia sekalipun terkadang kulit ibu hamil menjadi sensitif, mudah iritasi/lecet dan alergi.
Keluhan paling sering dirasakan ibu hamil adalah gatal, ruam merah, bisul dan bersisik daerah perut, lipat paha, dada dan bagian tubuh yang lembab lainnya. Ibu yang sedang hamil juga ada yang mengalami gangguan dermatologi (kulit tubuh) yang disebabkan karena hormon kehamilan. Akibatnya ibu hamil mengeluh gatal - gatal antara lain timbul dermatitis atopik, dermatitis herpetiform, melasma gravidarum, multiforme eritema dan sebagainya.
Bagaimana cara mengetahui Henna berbahan aman dan alami? Perhatikan daftar bahan dasar, ijin produksi badan pengawas obat, kedaluarsa dan materi campuran bahan ramuan hennotannic acid. Bahan pasta yang natural tidak menembus lapisan dermis, namun hanya meninggalkan bekas pada lapisan kulit yang lebih luar yakni epidermis. Bekas warnanya setelah mengering juga tidak hitam pekat. Perhatian khusus bagi yang mempunyai riwayat risiko alergi sebaiknya tidak menggunakan bahan kimia yang tidak aman pada permukaan kulit.
Semoga bermanfaat, dan selamat berfashion dengan " inai dengan bahan bunga dan daun pacar natural " agar semakin cantik . (Disarikan dan diolah dari berbagai sumber)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.