Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Orang Tak Sadar Mengidap Aneurisma Otak

Kompas.com - 07/02/2025, 13:05 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Aneurisma otak merupakan kondisi di mana pembuluh darah di otak melebar dan membentuk kantung yang lemah. Aneurisma seringkali tidak menimbulkan gejala hingga terjadi perdarahan yang mengancam jiwa.

Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan otak yang tiba-tiba dan fatal. Namun, ironisnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap aneurisma otak hingga kondisi tersebut memburuk.

Penyebab

Arteri kita memerlukan dinding yang kuat karena darah terus-menerus dipompa melewatinya dan didorong ke dinding. Aneurisma dapat berkembang jika terdapat bagian dinding arteri yang lemah.

Baca juga: Pecah Pembuluh Darah di Kepala Disebabkan oleh Apa? Ini 4 Daftarnya…

Dinding arteri terbentuk dari tiga lapisan: lapisan dalam sel, lapisan tengah otot dan serat elastis, dan lapisan luar keras yang sebagian besar terdiri dari kolagen (sejenis protein).

Kerusakan pada salah satu lapisan ini menyebabkan dinding menjadi tipis dan meregang. Kemudian bisa membengkak ke luar, menyebabkan aneurisma.

Faktor risiko

Faktor genetik dan kelainan bawaan tertentu dapat menyebabkan lemahnya dinding arteri dan aneurisma otak pada beberapa orang.

Pada kebanyakan orang, dinding arteri menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia. Aneurisma rata-rata terdeteksi di atas usia 50 tahun.

Baca juga: Waspada Sakit Kepala Hebat, Bisa Jadi Ciri Stroke

Perempuan lebih beresiko karena saat memasuki usia menopause terjadi penurunan hormon estrogen yang dapat mengurangi kolagen di dinding arteri sehingga menjadi lebih lemah.

Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko aneurisma adalah tekanan darah tinggi. Pada pengidap hipertensi, darah di dalam arteri terdorong ke dinding dengan kekuatan yang lebih besar. Hal ini lama kelamaan dapat meregangkan dan melemahkan dinding arteri.

Gaya hidup yang tidak sehat juga bisa memperbesar risiko aneurisma. Misalnya saja merokok, minum alkohol, dan juga menggunakan narkoba.

Termasuk kedaruratan medis

Sekitar tiga dari 100 orang akan menderita aneurisma otak, dengan ukuran bervariasi dari kurang dari 5 mm hingga diameter lebih dari 25 mm.

Mayoritas aneurisma juga baru ditemukan saat menjalani pemeriksaan otak untuk hal lain (misalnya trauma kepala), karena aneurisma berukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.

Baca juga: Mikroplastik Lebih Banyak Menumpuk di Otak Dibanding Organ Lain

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau