Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecah Pembuluh Darah di Kepala Disebabkan oleh Apa? Ini 4 Daftarnya…

Kompas.com - 17/12/2024, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Pembuluh darah di kepala yang pecah bisa memicu kondisi medis gawat darurat yang perlu diatasi dengan segera. Lantas, pecah pembuluh darah di kepala disebabkan oleh apa?

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko pecah pembuluh darah otak, seperti pembengkakan pembuluh darah yang terlalu besar, mengalaminya di lokasi tertentu, kebiasaan merokok, dan tekanan darah tinggi.

Pecahnya pembuluh darah otak dapat memengaruhi sel-sel di sekitarnya dan membunuh sel otak sehingga risiko kehilangan kesadaran atau kematian meningkat.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab pecah pembuluh darah di otak dan kapan perlu ke dokter berikut ini.

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Ada Haus dan Sakit Kepala

Pecah pembuluh darah di kepala disebabkan oleh apa?

Pembuluh darah di otak dapat mengalami pembengkakan atau penggelembungan. Kondisi ini disebut dengan aneurisma.

Dilansir dari Mayo Clinic, aneurisma otak dapat terbentuk dan tumbuh karena aliran darah yang mengalir melalui memicu tekanan di area dinding pembuluh darah yang lemah.

Kondisi ini dapat menambah ukuran aneurisma otak. Ketika bocor atau pecah, pendarahan di dalam otak akan terjadi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko aneurisma otak dan beberapa di antaranya merupakan kondisi bawaan.

Beberapa faktor risiko penyebab aneurisma otak, yakni:

  • Memasuki usia 30-60 tahun, meskipun kondisi ini dapat dialami oleh orang-orang dengan berbagai usia
  • Memiliki jenis kelamin perempuan, meskipun para pria juga memiliki kemungkinan untuk mengalami aneurisma otak
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki tekanan darah tinggi karena kondisi ini dapat melemahkan pembuluh darah
  • Memiliki kebiasaan menggunakan obat-obatan terlarang, khususnya kokain, karena dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu infeksi
  • Sering minum minuman beralkohol
  • Mengalami kelainan jaringan ikat yang diturunkan, seperti sindrom Ehlers-Danlos, yang dapat melemahkan pembuluh darah
  • Mengalami penyakit ginjal polikistik yang merupakan penyakit keturunan di mana terdapat banyak kista terbentuk di dalam ginjal
  • Mengalami penyempitan pada aorta, yang merupakan pembuluh darah utama yang menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
  • Mengalami malformasi pembuluh darah pada otak yang memicu ketidaklancaran aliran darah di dalam otak
  • Memiliki riwayat aneurisma otak di dalam keluarga

Meskipun begitu, beberapa kasus aneurisma otak disebabkan oleh cedera pada kepala atau karena infeksi darah.

Pembuluh darah di dalam otak ini kemudian bisa mengalami retak atau pecah dalam kondisi tertentu.

Terdapat beberapa faktor risiko penyebab pecah pembuluh darah di otak, seperti:

  • Memiliki ukuran aneurisma yang besar
  • Mengalami aneurisma di lokasi tertentu di dalam otak
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol

Pembuluh darah yang pecah dapat memicu pendarahan yang berlangsung hanya dalam beberapa detik.

Namun, kondisi ini dapat langsung merusak sel-sel di sekitarnya dan mematikan sel otak, serta meningkatkan tekanan di dalam tempurung kepala.

Tekanan yang terlalu tinggi dapat berdampak negatif pada aliran darah dan oksigen di dalam otak sehingga memicu kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.

Baca juga: Apakah Air Kelapa Muda Bisa Menyembuhkan Sakit Kepala? Ini Faktanya…

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau