Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vatikan Umumkan Paus Fransiskus Meninggal karena Komplikasi Stroke, Kenali Penyakitnya Ini...

Kompas.com - 22/04/2025, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Vatikan secara resmi telah mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal karena stroke.

Paus yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio menghembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi.

Pada Senin malam, seperti yang telah diberikan Kompas.som sebelumnya, Vatikan merilis secara resmi penyakit yang menjadi penyebab Pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266 meninggal.

Dalam sertifikat kematian, Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.

Dari kabar duka tersebut, kita perlu belajar tentang komplikasi stroke yang mematikan.

Baca juga: Riwayat Penyakit Paus Fransiskus hingga Meninggal di Usia 88 Tahun

Stroke yang memicu berbagai masalah kesehatan serius

Mengutip Cleveland Clinic, stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi karena adanya penyumbatan atau pendarahan dalam otak.

Stroke bisa menyebabkan kerusakan dengan dampak yang bisa menyebabkan kecacatan dan kematian.

Hal itu karena stroke menyebabkan otak tidak bisa menerima darah yang kaya oksigen.

Sementara, otak adalah organ vital yang memiliki banyak fungsi kompleks, termasuk untuk mengontrol gerakan tubuh, memori, emosi, kognisi, temperatur, bernapas, hingga rasa lapar.

Oleh karena itu, jika terserang stroke, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun: Kenali Riwayat Kesehatannya

Komplikasi stroke

Penyakit ini menyebabkan kerusakan otak dengan dampak yang bisa meliputi pelemahan berbagai bagian tubuh lainnya.

Gagal jantung dan koma merupakan beberapa di antara banyaknya komplikasi stroke yang bisa berkembang.

  • Gagal jantung

Orang yang pernah terkena stroke umum mengembangkan masalah jantung, termasuk gagal jantung.

Mengutip Very Well Health, stroke bisa menyebabkan gagal jantung yang baru atau memperburuk yang sudah pernah terjadi.

Hal itu karena stroke memicu peningkatan drastis kadar adrenalin dan hormon lainnya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau