BANDUNG, KOMPAS.com - Penyakit berbahaya disebabkan bakteri pneumokokus serta diare rotavirus bagi anak bayi hingga kini kurang disadari bahayanya oleh para orang tua. Padahal, keduanya juga menjadi penyebab kematian bayi.
Hal itu mengemuka dalam sosialisasi bahaya IPD dan Diare Rotavirus dalam seminar di Hotel Gran Aquila Bandung, Sabtu (16/7/2011). Sosialisasi tersebut dibawakan oleh Kusnandi Rusmil, Ketua Unit Koordinasi Kerja Bidang Tumbuh Kembang Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Serta Ina Rosalina, dokter spesialis hati dan pencernaan anak di Rumah Sakit Hasan Sadikin.
Kusnandi menuturkan, bakteri pneumokokus menyebabkan beberapa penyakit pada bayi seperti radang paru, radang selaput otak, hingga infeksi darah. Penyakit invasif terjadi ketika bakteri masuk ke dalam darah dan berkembang biak di jaringan steril.
"Penyakit IPD menyebabkan angka kematian hingga 15-20 persen pada anak di bawah 2 tahun meski diberikan terapi antibiotik," kata Kusnandi.
Penyakit akibat pneumokokus memang dapat diobati dengan antibiotik, tapi lebih baik lagi dicegah dengan pemberian vaksin. Dia mengungkapkan bahwa vaksin harus diberikan sedini mungkin yaitu 2 bulan. 4 bulan, 6 bulan, kemudian dilanjutkan satu tahun kemudian.
Sementara itu, Ina Rosalina mengungkapkan diare menjadi penyebab kematian tertinggi pada bayi sampai 11 bulan mencapai 31,45 persen, balita 1-4 tahun hingga 25,2 persen. Data tersebut berasal dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007. Ina menjelaskan bahwa rotavirus adalah penyebab utama diare. Penyebarannya melalui tangan, mainan, atau obyek yang terpapar dengan infeksi. Sama halnya dengan IPD, pencegahan diare rotavirus bisa dilakukan melalui vaksinasi yang bisa diberikan sejak dua bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.