Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donor Darah Rutin Bantu Turunkan Risiko Kanker Darah

Kompas.com - 18/03/2025, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Donor darah merupakan kegiatan sosial yang penting untuk kita lakukan. Mendonorkan darah secara teratur tidak hanya dapat menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan darah kita sendiri pada level genetik.

Manfaat dari donor darah rutin dibuktikan lewat penelitian yang membandingkan sampel dari 217 pria yang telah mendonorkan darah lebih dari 100 kali dalam hidup mereka dengan sampel dari 212 pria yang mendonorkan darah kurang dari 10 kali, untuk mencari perbedaan dalam kesehatan darah.

Meskipun perbedaannya tidak kentara, darah para pendonor rutin memiliki mutasi yang menguntungkan pada gen yang disebut DNMT3A karena berkaitan dengan penurunan risiko kanker darah.

"Penelitian kami merupakan contoh menarik tentang bagaimana gen kita berinteraksi dengan lingkungan dan seiring bertambahnya usia," kata ahli biologi sel punca Dominique Bonnet, dari The Francis Crick Institute di Inggris.

Baca juga: Warganet Sebut Donor Darah Bisa Dapat Skrining HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis Gratis, Ini Kata PMI

Secara khusus, tim tersebut mengamati sel induk darah, yang memproduksi lebih banyak sel darah sesuai permintaan tubuh. Seiring bertambahnya usia, mekanisme ini sering rusak, yang menyebabkan timbulnya penyakit kanker darah seperti leukemia.

Kehilangan darah memicu produksi hormon eritropoietin. Dalam uji lab pada sel induk darah yang diobati dengan eritropoietin, para peneliti menemukan bahwa sel induk darah yang mengalami mutasi DNMT3A memproduksi darah lebih cepat daripada sel induk darah yang tidak mengalami mutasi.

Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan darah yang sering menyebabkan lebih banyak produksi sel darah yang bermutasi. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa mutasi DNMT3A menghasilkan kadar darah yang lebih sehat setelah stres akibat darah yang diambil.

Menyumbangkan darah ternyata dapat melatih sel-sel induk ini untuk menggantikan darah dengan cara yang tepat. Uji coba lanjutan pada tikus mendukung gagasan untuk meningkatkan kapasitas regeneratif, tanpa menimbulkan mutasi genetik yang berpotensi membahayakan.

Baca juga: Kenali Limfoma Non-Hodgkin, Kanker Darah yang Menyerang Sistem Limfatik

Namun, ada batasan dalam penelitian ini yang perlu dipertimbangkan. Para pendonor darah cenderung bertubuh sehat (ini adalah syarat untuk mendonorkan darah), jadi mencari tahu manfaat kesehatan tambahan apa pun sulit dilakukan, karena manfaat tersebut mungkin berasal dari kondisi tubuh yang lebih baik sejak awal.

Untuk memastikan manfaat donor darah, peneliti mengatakan mereka  masih perlu melihat hasil ini pada jumlah orang yang jauh lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau