Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2013, 19:47 WIB

KOMPAS.com - Mungkin Anda sudah sering mendengar khasiat makanan yang satu ini. Cokalat memang sudah dikenal sebagai makanan yang berkhasiat, dari mulai baik untuk jantung, kulit, mood hingga otak. Baru-baru ini studi mengungkap mekanisme molekuler otak oleh senyawa dalam cokelat yang melindungi otak dari penyakit penuaan saraf seperti Alzheimer dan Parkinson.

Cokelat kaya akan senyawa antioksidan dan senyawa penguat kinerja otak. Studi teranyar mengungkap kemampuan senyawa pada cokelat yaitu flavanol dalam melindungi sel neuron dari degenerasi dan demensia. Studi ini juga menemukan bahwa antioksidan polifenol yang ditemukan dalam cokelat juga berfungsi dalam menjaga otak hingga ke tingkat sel.

Para peneliti yang dipimpin Annamaria Cimini dari Univesity of L'Aquilla di Italia membuat model seluler dari penyakit Alzheimer yang diberi plak Aß dan peptida Aß, dikaitkan dengan degenerasi saraf. Pemberian polifenol cokelat pada sel-sel tersebut memicu produksi dari faktor neurotropik turunan otak atau brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang membantu sel saraf untuk tumbuh dan memulihkan kematian sel akibat stres oksidatif.

"Studi ini mengindikasikan, untuk pertama kalinya, polifenol cokelat bukan hanya berperan sebagai antioksidan saja, tapi juga secara langsung ataupun tidak langsung mengaktifkan BDNF yang memulihkan kematian sel saraf," ujar Cimini.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Cellular Biochemistry ini menemukan bahwa flavanol dalam cokelat dapat menjaga otak dari degenerasi sel saraf, atau paling tidak melambatkannya. Lantaran percobaan ini masih dilakukan pada isolasi sel manusia, belum jelas seberapa banyak jumlah cokelat yang dibutuhkan untuk memproduksi BDNF yang bersifat neuroprotektif.

Jika Anda berminat untuk menambahkan lebih banyak cokelat dalam asupan makanan yang Anda makan, studi ini menyarankan, konsumsi cokelat dalam jumlah moderat sudah cukup untuk mencegah penurunan kognitif dan kematian sel saraf. Sementara studi sebelumnya telah membuktikan manfaat cokelat lainnya yaitu mengobati batuk, menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Namun hati-hati, cokelat juga dapat merangsang enkephalin, peptida yang secara alami memicu konsumsi cokelat yang berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau