Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Bergizi Gratis Dikritik Siswa, BGN Beri Respons

Kompas.com - 22/01/2025, 05:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan respons terhadap kritis siswa SD terhadap rasa menu dari program makan bergizi gratis (MBG).

Staf Ahli BGN Ikeu Tanziha mengatakan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih menyesuaikan dengan program MBG, seperti terkait memasak makanan dalam volume banyak.

"Yang di SPPG itu kan memang sudah diajarkan, ya. Jadi, mereka itu sebenarnya sudah melakukan uji coba," kata Ikeu seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Apakah Daun Kelor Bisa Menggantikan Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis?

Ia melanjutkan, "Tapi, yang namanya langsung membuat 3 ribu begitu, ada kemungkinan mereka itu juga dalam membuat resep, misalnya tidak terbiasa dengan yang banyak."

Ikeu mencontohkan, ada kemungkinan para petugas tidak terbiasa memasak dalam volume besar, sehingga kekurangan garam dan rasanya menjadi hambar.

Selain itu, ia berpendapat bahwa penyesuaian dengan pola kerja yang baru juga menjadi salah satu faktor yang menentukan rasa menu makan bergizi gratis.

Misalnya, ahli gizi yang harus bekerja sejak pukul satu dini hari untuk memastikan semua makanan yang disajikan sesuai prosedur.

"Tapi, namanya juga baru dua pekan pertama, ya. Memang di dua pekan pertama itu seperti yang Warungkiara yang di Sukabumi. Yang di Sukabumi itu memang kata ahli gizinya, dua pekan pertama itu memang berat, berat sekali," terangnya.

Baca juga: Dosen UGM: Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Kognitif Siswa Asalkan...

Selanjutnya, Ikeu merespons terkait harapan sejumlah anak agar menu makan bergizi gratis dibuat agak kebarat-baratan untuk menambah nafsu makan.

Pakar ilmu gizi ini mengatakan bahwa makan bergizi gratis bukan sekedar memberikan makanan, tetapi juga upaya untuk mengedukasi anak-anak tentang makan makanan yang sehat bergizi.

"Jadi kalau kita mau, ya, kasih aja. Seperti ayam kentaki-kentakian, misalnya gitu kan. Terus, kasih nugget. Bagi anak itu akan sangat memuaskan mereka, gitu. Tapi kan bukan itu yang diinginkan," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa program makan bergizi gratis diberikan untuk membiasakan diri untuk mengurangi makan makanan berpenyedap.

Jika meminta makanan yang kebarat-baratan dengan kandungan penyedap yang tinggi, menurutnya, hal itu menunjukkan kebiasaan pola asuh yang salah.

"Biasanya lidah sudah terbentuk rasa sedap, gitu kan. Itu pasti ada anak bilang itu tidak enak, itu mungkin karena lidahnya sudah lidah banyak penyedap," ungkapnya.

Sebelumnya, viral di media massa tentang siswa yang mengkritik rasa menu dari program makan bergizi gratis yang tidak enak.

Baca juga: PB IDI Sarankan Menu Makan Bergizi Gratis dengan Panduan Isi Piringku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau