Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2013, 14:41 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Semua komplikasi pada diabetes sangat ditakuti karena bisa membuat kualitas hidup menurun dan biaya pengobatan menjadi mahal. Salah satu komplikasi kronis yang paling sering dialami adalah kerusakan saraf.

Komplikasi pada susunan saraf disebut dengan neuropati. Sekitar separuh dari penderita diabetes beresiko mengalami komplikasi ini. Kondisi ini merupakan persoalan besar karena pada tahun 2020 diperkirakan jumlah pasien diabetes akan meningkat dua sampai tiga kali lipat.

Menurut dr.Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), ada beberapa gejala neuropati yang perlu diwaspadai, antara lain rasa kesemutan, baal, dan rasa panas.

Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

"Rasa baal sering tidak disadari, tahu-tahu kakinya tertusuk paku tidak terasa apa-apa," kata dokter yang menjadi konsultan neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Jika tidak cepat diatasi, luka parah pada kaki bisa menyebabkan infeksi, borok parah, dan bisa terancam diamputasi.

Manfaluthy menjelaskan, kerusakan saraf pada pasien diabetes bisa dicegah, terutama dengan menjaga agar kadar gula darah tetap normal.

Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar

"Usahakan untuk mencapai angka di bawah 130 mg/dL sesudah puasa 8 jam, atau sesudah makan di bawah angka 180 mg/dL dan angka HbA1c di bawah angka 7 persen," katanya.

Selain itu, diabetesi juga disarankan lebih memperhatikan pola makannya dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan olahraga secara teratur.

Berpuasa, menurut Manfaluthy, juga bisa membantu mencegah kerusakan saraf. Tetapi diabetesi yang boleh berpuasa adalah mereka yang kadar gulanya terkendali dengan baik.

"Saat berpuasa produksi sampah atau racun dalam tubuh akan berkurang sehingga risiko kerusakan saraf pun bisa ditekan. Beberapa pasien diabetes yang berpuasa juga mengatakan gejala neuropati seperti rasa nyeri jauh berkurang, sehingga dosis obat juga dikurangi," katanya.

Konsumsi vitamin B yang cukup, terutama vitamin B1,B6, dan B12, sangat disarankan untuk menjaga sel-sel saraf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau