Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2013, 11:50 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber WebMD

Kompas.com- Batu ginjal dan saluran kemih termasuk dalam penyakit yang cukup sering ditemukan di Indonesia. Penyakit yang dtimbulkan oleh timbunan garam dan mineral ini bisa menyebabkan rasa nyeri hebat.

Rasa nyeri sebenarnya terjadi ketika batu ginjal berjalan melewati saluran kemih. Penderita akan merasakan nyeri hebat pada punggung, perut, atau selangkangan. Gejala lain antara lain nyeri saat berkemih, ada darah dalam urin, serta mual dan muntah.

Tetapi jika ukuran batu ginjal tergolong kecil biasanya tidak akan menyebabkan rasa nyeri.

Untuk membedakan nyeri akibat batu ginjal atau penyebab lain, pada umumnya nyeri batu ginjal terjadi mendadak. Sementara itu nyeri pada perut bisa juga disebabkan karena penyakit lain, misalnya usus buntu. Untuk memastikannya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Batu ginjal bukan penyakit yang tiba-tiba muncul. Kebiasaan kurang minum air dan kurang bergerak menjadi penyebab umum timbulnya batu ginjal. Pola makan tinggi oksalat, protein, dan sodium ikut mempengaruhi penyakit ini. Makanan tinggi oksalat antara lain coklat dan sayuran berdaun hijau tua.

Fakor risiko lain adalah peningkatan berat badan dan konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.

Pada pria batu ginjal mulai mengintai di usia 40 tahun, sedangkan wanita mulai berisiko saat menginjak 50 tahun. Risiko juga meningkat bila ada sejarah batu ginjal dalam keluarga.

Penyakit seperti tekanan darah tinggi, encok, dan infeksi saluran kemih juga bisa meningkatkan peluang menderita batu ginjal.

Minum cukup air dan cairan setiap hari, menjadi cara termudah mencegah batu ginjal. sebaiknya dalam sehari minum sedikitnya 10 gelas air. Biasanya dokter juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi oksalat seperti teh, kopi, kacang-kacangan, berry, sayuran berdaun gelap, jeruk, tahu, dan ubi jalar.

Konsumsi garam dan sodium juga sebaiknya dikurangi, untuk mempermudah tubuh membuang kalsium lebih banyak dalam urin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau