Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2013, 08:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Mendengar kata botox, mungkin pikiran langsung melayang pada metode untuk menyingkirkan kerutan pada kulit. Namun sebenarnya suntik botox juga dikenal sebagai metode pengobatan penyakit tertentu seperti migrain.

Belakangan, sebuah studi baru menemukan, suntikan botox dapat membantu melawan kanker prostat. Kemampuannya untuk "membekukan" tengah diteliti untuk efeknya pada kanker dan gejala pembesaran prostat.

Botox bekerja dengan menghalangi saraf yang memasok nutrisi pada sel-sel tumor. Penelitian awal menunjukkan, sel tumor dapat menciut ketika kelenjar prostat disuntik dengan botox.

Dalam uji klinis yang dilakukan di Texas University, perlakuan tersebut diujikan pada pria dengan kanker prostat. Setengah kelenjar disuntikkan dengan botox, dan setengah lagi dengan cairan garam.

Kemudian, peserta menjalani metode prostatektomi radikal untuk mengangkat prostat. Setelah tindakan tersebut, sel-sel kanker dibandingan untuk menentukan efek dari suntikan botox. Hasilnya, sel-sel kanker dari prostat yang sebelumnya sudah diberi suntikan botok tampak lebih mengkerut secara signifikan daripada sel kanker yang diberi suntikan air garam.

Kanker prostat saat ini menjadi salah satu penyakit dengan tingkat keganasan yang tinggi. Kanker prostat menjadi penyebab utama kematian akibat kanker bagi pria di atas usia 60 tahun.

Selama ini, pengobatan kanker prostat dilakukan dengan menghilangkan prostat, radioterapi, hingga terapi hormon. Kendati demikian, pengobatan tersebut memiliki risiko efek samping yang besar, seperti inkontinensia urine, disfungsi ereksi, dan impotensi.

Para peneliti mengatakan metode penyuntikan botox juga bisa digunakan untuk pengobatan jenis kanker padat lainnya, hingga pembesaran prostat.

Profesor Raj Persad, konsultan urologi-onkologi di North Bristol National Health Service mengatakan, untuk pengobatan pembesaran prostat, suntik botox menjadi hal yang menarik untuk dinilai efektivitasnya. Meskipun, menurut dia, agak sulit untuk menentukan hal tersebut karena efektivitas efek botox pada sel-sel kanker masih belum jelas.

"Kerja botox pada elemen saraf yang penting bagi kelangsungan hidup sel-sel tumor memang sudah diketahui, namun dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat efektivitasnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau