Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bangun di Malam Hari, Waspadai Gangguan Prostat

Kompas.com - 06/09/2013, 14:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -Risiko gangguan prostat akan meningkat seiring bertambahnya usia. Karena itu, pria perlu mewaspadai secara dini gejala-gejala yang timbul agar bisa mendapat penanganan dan menghindari gangguan prostat yang serius.

Menurut dr Tan Hun Hoe, pakar urologi dari Mt Alvernia Medical Centre Singapore, gejala yang perlu diwaspadai yaitu sering terbangun di malam hari untuk berkemih. Terutama, jika terbangun lebih dari satu kali setiap malamnya.

"Itu bisa jadi gejala awal pembesaran prostat," ujarnya dalam talkshow bertajuk "Kenali Masalah Kandung Kemih dan Bagaimana Meningkatkan Kesehatan Seksual Anda" oleh PNC Healthcare, Jumat (6/9/2013) di Jakarta.

Tan menjelaskan, setidaknya ada dua gejala lain yang perlu diwaspadai sebagai gangguan prostat selain sering berkemih di malam hari. Dua gejala itu adalah aliran urine yang tidak lancar dan rasa tidak nyaman, bahkan sakit saat berkemih.

"Jika mengalami ketiga gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengetahui penyebab pastinya, apakah ada pembesaran prostat atau tidak," tegas Tan.

Prostat merupakan organ yang penting untuk kesehatan seksual pria. Tan mengatakan, seiring bertambahnya usia, prostat mengalami pembesaran secara alami karena pengaruh hormon-hormon seksual dalam tubuh pria.

Prostat yang membesar akan menekan saluran kemih. Itulah yang menimbulkan gejala seperti tidak lancarnya aliran urine atau rasa tidak nyaman dan nyeri saat berkemih.

"Pembesaran prostat adalah hal yang normal, seperti halnya manusia hanya memiliki satu kepala. Jadi sebenarnya bukan hal yang perlu ditakutkan. Hanya saja, perlu adanya pencegahan dan pengobatan untuk gejala pembesaran prostat ganas yang hingga menyumbat saluran kemih," tutur Tan.

Pencegahan pembesaran prostat, imbuhnya, dapat dilakukan dengan rutin mengkonsumsi sayur-sayuran dan biji-bijian yang mengandung fitoestrogen, seperti tomat, kedelai, biji bunga matahari, dan biji-bijian lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau