KOMPAS.com – Junk food umum diketahui sebagai makanan yang tak memiliki kandungan nutrisi. Namun junk food tampaknya menjadi pelarian ketika mood memburuk.
Hal ini ditegaskan riset yang membuktikan seseorang cenderung menggonsumsi junk food ketika suasana sedang tidak enak. Kondisi ini berkebalikan saat seseorang sedang dalam mood yang baik.
Peneliti menemukan, mereka yang moodnya positif lebih cenderung memilih asupan bernutrisi dan keinginan hidup lama. “Mood positif membuat seseorang berfikir tentang masa depan lebih jelas,” kata pimpinan tim riset Meryl Gardner.
Menurut tim peneliti, kondisi ini merupakan bagian dari pola pikir. Mood baik cenderung membuat seseorang berfikir tentang masa depan dan menyadari manfaat mengkonsumsi asupan bernutrisi.
Peneliti yang berasal dari University of Delaware menyimpulkan, waktu akan menolong seseorang membuat pilihan yang lebih baik. Kesimpulan ini diambil dari riset yang dilakukan untuk mengetahui, apakah seseorang sedang dalam mood baik saat memilih makanan sehat, atau dalam mood buruk saat memilih junk food sebagai reward.
Menurut Gardner saat sedang bad mood, seseorang cenderung memilih apa yang singkat dan dekat dengan dirinya. Gardner juga mengatakan, seseorang dalam kondis bad mood cenderung memilih makanan yang mudah dikonsumsi, memberi penghargaan, dan lebih efektif serta tidak berbahaya untuk memperbaiki kondisi moodnya. Alternatif lain adalah dengan berbicara pada teman atau mendengar musik.
“Hal tersebut merupakan bagian dari evolusi manusia. Ketika seseorang merasa tak nyaman atau bad mood, kita tahu sesuatu salah dan fokus pada sesuatu yang dekat secara fisik dan bisa diperoleh sekarang,” ujar Gardner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.