"Fast food memang cepat, harganya terjangkau dan siap dikonsumsi. Namun, fast food mengandung kalori, lemak jenuh, gula, dan garam yang cukup tinggi. Kandungan ini berisiko mengakibatkan konsumennya mengalami kelebihan berat badan," kata CNBC mengutip posting tersebut.
Posting yang tampaknya dibuat pihak ketiga tersebut ada pada bagian Health Encyclopedia. Satu posting lagi menunjukkan bahwa burger, gorengan, dan soda adalah asupan tidak sehat. Padahal, ketiganya merupakan produk andalan resto cepat saji tersebut.
Dalam posting itu juga disarankan agar memilih asupan yang lebih sehat, dan menghindari makanan yang diolah secara deep fried. "Makanlah di tempat yang menawarkan salad, sup, dan sayur yang baik untuk kesehatan. Memang menantang untuk bisa mengonsumsi makanan sehat di resto fast food. Sebisa mungkin hindarilah pangan yang diolah deep fried."
Tak ketinggalan, saran dalam posting juga ditujukan kepada penderita hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung, agar berhati-hati memilih fast food. Hal ini dikarenakan kandungan lemak, garam, dan gula cukup tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.
McDonald's telah membantah konten dalam posting tersebut, dengan menyediakan menu yang menurut mereka lebih sehat. Menu yang sudah tersedia dalam daftar menu ini antara lain putih telur dan smoothies buah.
Dalam pernyataannya, pihak McDonald's mengatakan bahwa isi posting tersebut telah keluar dari konteks seharusnya. Situs tersebut seharusnya memuat bebagai hal terkait kesehatan dari pihak ketiga, termasuk informasi dari ahli kesehatan terkait pola makan sehat dan seimbang.
Hal senada dikatakan CEO McDonald's, Don Thompson. "Kami tidak menjual junk food," katanya dalam pertemuan pemilik saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.