Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2014, 10:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -Nyeri lutut merupakan masalah yang cukup sering dihadapi oleh orang-orang lanjut usia. Rasa nyeri tersebut tentu akan menyulitkan penderitanya untuk beraktivitas. Namun solusi untuk mengatasinya bukan dari minum obat pereda nyeri.
 
Dokter konsultan ortopedi Jeffrey Chew dari Singapura mengatakan, rasa nyeri pada lutut yang banyak dialami orang lanjut usia biasanya disebabkan oleh pengapuran sendi. Sehingga, minum obat-obatan pereda rasa nyeri tidak akan menyembuhkannya meskipun memberikan sedikit rasa nyaman.
 
Jeffrey menjelaskan, pengobatan pengapuran sendi terdiri dari empat langkah, yaitu pengobatan, suntik, fisioterapi, dan operasi. Untuk obat-obatan, jika dilakukan selama lebih dari tiga bulan maka akan memberikan efek samping pada ginjal dan sistem cerna.
 
"Pemberian obat tidak dapat dilakukan terlalu lama," tegasnya dalam bincang media bertajuk "Operasi Robotik Memberikan Harapan bagi Penderita Nyeri Lutut" di Jakarta, pada Selasa (18/3/2014).
 
Sementara untuk mengobatan suntik, kata dia, biasanya dokter akan memberikan suntikan steroid atau gel yang mengisi sendi yang telah menipis karena rusak. Rasa nyeri pada sendi sebenarnya disebabkan karena menipisnya tulang rawan pengisi sendi, sehingga gesekan antartulang di persendian pun akan menimbulkan rasa nyeri.
 
Namun cara penyuntikan umumnya tidak akan bertahan lama. Dalam beberapa waktu, nyeri akan kembali muncul karena steroid atau gel tidak akan selamanya bertahan dalam sendi.
 
Cara selanjutnya, yaitu fisioterapi cukup baik untuk dilakukan meskipun tidak memperbaiki keadaan sendi secara signifikan. Maka menurut Jeffrey, cara operasilah yang paling efektif mengatasi dari pengapuran sendi.
 
Operasi, terang dia, dibagi menjadi tiga jenis yaitu operasi memperbaiki tulang rawan, menumbuhkan kembali tulang rawan, dan mengganti tulang rawan dengan cobalt chrome. Ketiganya dipilih sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasien.
 
"Kebanyakan yang sudah parah membutuhkan penggantian lutut, meskipun kini ada pula operasi penggantian setengah lutut dengan robot untuk menambah efisiensi dari operasi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau