Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengobati Osteoartritis

Kompas.com - 11/09/2009, 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setidaknya ada empat lini dalam mengatasi osteoarthitis (AO) atau rusaknya sendi lutut. Pada stadium awal, satu dan dua, pengobatan dilakukan dengan pencegahan melalui program penurunan berat badan dan olahraga yang disesuaikan dengan kondisi AO.

Selanjutnya pemberian obat-obatan, suntikan sendi dan fisioterapi bila sudah masuk stadium tiga. Namun jika AO sudah memasuki stadium berat (stadium IV) pemberian obat-obatan dan vitamin tulang tidak cukup. Tindakan yang harus dilakukan adalah arthoplasty atau joint replacement (operasi penggantian sendi lutut).

"Tindakan ini merupakan tindakan mengganti permukaan sendi yang rusak dengan permukaan sendi buatan atau artifisial," ujar dr Andito Wibisono, SpOT, spesialis Orthopedi dari RS. Internasional Bintaro, di Bintaro, Kamis ( 10/9 ).

Pada operasi ini, ligamen penyangga sendi harus diperbaiki keseimbangannya, seperti pada penderita sebelum mengalami AO. Jika pemotongan dan pemasangan proses arthoplasty baik dan ligamen stabil, maka kaki yang bengkok akan menjadi lurus kembali dengan gerakan yang relatif sempurna dan tidak nyeri.

Tindakan ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, karena didampingi tim dokter yang lengkap mulai dari spesialis penyakit dalam, spesialis jantung, anastesi dan rehabilitasi medik.

Dikatakannya, tindakan ini tidak mudah karena celah luka operasi yang sempit. Dokter menggunakan mesin gergaji khusus, karena harus meratakan sendi secara akurat sehingga permukaan sendi buatan (protohese) dapat duduk dengan stabil.

Langkah yang dijalani pada operasi juga tidak sedikit dan membutuhkan ketelitian pada tiap tahapannya. Contohnya pada arthoplasty sendi lutut dibutuhkan 25 tahapan operasi sebelum protohese dipasang.

Selain itu, lanjut Andito, operasi ini menelan biaya yang mahal paling tidak Rp 100.000.000 . Operasi ini juga harus diulangi setelah 15 sampai 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau