Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2014, 10:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

 
KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, junk food merupakan makanan favorit yang sulit untuk ditolak. Kendati demikian, supaya tetap sehat, konsumsi junk food  perlu dibatasi. Selain itu, ada pula beberapa kondisi yang membuat seseorang perlu membatasi junk food, salah satunya bila memiliki penyakit diabetes.
 
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Brigjen TNI Ariz Wibudi, ada konsekuensi yang besar bila diabetesi atau orang dengan diabetes mengonsumsi junk food. Konsekuensi itu berupa kenaikan gula darah yang cepat.
 
"Padahal fluktuasi gula darah yang tinggi akan membuat komplikasi lebih cepat terjadi," katanya dalam sebuah wawancara di Jakarta, pekan lalu.
 
Orang yang hobi mengonsumsi junk food, biasanya jarang mengimbanginya dengan sayuran, misalnya hanya nasi dengan ayam goreng. Padahal nasi dan ayam goreng mengandung karbohidrat simpleks dan lemak yang dengan cepat menaikan gula darah.
 
Sementara itu, untuk mencegah kenaikan gula darah yang terlalu cepat, jumlah sayur yang diasup sekali makan harus dua kali porsi nasi. Serat dalam sayuran akan membuat makanan lebih lambat dicerna sehingga peningkatan gula darah bisa diperlambat.
 
Meski menyarankan kepada diabetesi membatasi konsumsi junk food, namun Ariz menegaskan, makanan tersebut bukannya tidak boleh dikonsumsi. Namun kembali lagi, ada konsekuensi yang besar bagi mereka setelah mengonsumsi junk food.
 
Ia mengatakan, junk food seperti pizza, burger, sosis, ayam goreng, hot dog di negara asalnya sudah tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Bahkan, lanjut dia, sekarang pengusaha makanan di negara-negara tersebut kini sudah mengembangkan makanan cepat saji dengan jumlah sayur yang sangat banyak. 
 
"Itulah yang kini disukai oleh mereka (orang-orang di negara asal junk food), yang jelek malah dibuang ke sini," kata dia.
 
Karena itu, menurut Ariz, jika masih ingin makan junk food, maka cara makan yang sehat adalah dengan memasukkan jumlah sayur yang lebih banyak dari jumlah nasi dan daging. Pembagian porsinya yaitu seperempat karbohidrat, termasuk nasi, seperempat lauk, termasuk daging, dan setengah sayur-sayuran.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com