Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2015, 15:23 WIB

KOMPAS.com - Mi instan termasuk andalan banyak orang untuk mengatasi situasi darurat lapar dan tak ada makanan lainnya. Biasanya mi instan selalu tersedia di rumah atau dibawa dalam perjalanan ke daerah yang jauh dari restoran.

Di musim hujan seperti sekarang, semangkuk mi hangat memang lebih sedapt disantap. Tetapi harus diakui kandungan gizi dalam mi instan sangat sedikit, hanya berupa karbohidrat.

Sebagian produsen pun mulai membuat mi instan yang dibuat dari bahan-bahan yang diklaim lebih sehat, seperti dari gandum atau sayuran organik.

Mi dari gandum dinilai lebih sehat karena mengandung lebih banyak serat dan sedikit lebih banyak vitamin dibandingkan mi biasa. Mi ini bisa menjadi pilihan jika si kecil lebih memilih makan mi. Tambahkan sayuran dan juga sumber protein untuk melengkapi gizinya.

"Kita juga bisa bereksperimen dengan berbagai jenis garnish, saus atau remah lainnya," kata Gurmeet Gambhir, ahli nutrisi.

Mi lain yang juga bisa menjadi alternatif adalah mi beras alias bihun. Kandungan kalorinya hampir sama dengan mi gandum. Namun bihun harus dimasak lebih lama agar tidak terlalu keras.
 
Meski demikian, sebaiknya kita tak terlalu sering mengonsumsi makanan instan, termasuk mi. Upayakan untuk menjalankan pola makan sehat dan seimbang, ini berarti mengonsumsi berbagai variasi makanan, termasuk sumber karbohidrat, lauk pauk, sayuran, dan buah segar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau