Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Tengkurap Sebabkan Kematian Mendadak pada Penderita Epilepsi?

Kompas.com - 31/01/2015, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber WebMD


KOMPAS.com –
Epilepsi merupakan penyakit gangguan pada otak yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami kejang. Penderita epilepsi juga berisiko mengalami kematian mendadak.

Berdasarkan penelitian dari Universitas Chicago, kematian mendadak lebih berisiko terjadi ketika penderita epilepsi tidur tengkurap.

"Kematian yang tak terduga secara tiba-tiba merupakan penyebab utama kematian saat epilepsi tidak terkontrol dan biasanya terjadi saat tidur tengkurap," ujar penulis penelitian ini, dokter James Tao.

Penelitian ini mengamati kasus 253 kematian mendadak pada penderita epilepsi.  Mereka menemukan bahwa 73,3 persen pasien epilepsi meninggal saat tidur tengkurap dan 26,7 persen meninggal dunia dalam posisi tidur lainnya.

Para peneliti juga mengamati 88 kasus kematian mendadak pada pasien epilepsi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien epilepsi yang berusia di bawah 40 tahun, empat kali lebih berisiko terserang kematian mendadak saat tidur tengkurap.

Menurut peneliti, kasus kematian mendadak ini memiliki kesamaan dengan sindrom kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

"Mirip dengan kasus SIDS pada bayi, orang dewasa sering memiliki gangguan kemampuan untuk bangun lagi setelah kejang," kataTao.

Tao berharap penelitian ini dapat menjadi upaya pencegahan kematian mendadak pada penderita epilepsi.

Profesor Ley Sander, direktur medis dari Epilepsi Society pun mengatakan penelitian ini penting kerena mengungkapkan kematian mendadak pada penderita epilepsi kemungkinan besar terjadi saat tidur di malam hari. Pasien epilepsi disarankan untuk tidak tidur dalam posisi tengkurap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com