Dalam situs WebMD disebutkan, penyakit multiple sclerosis (MS) adalah penyakit jangka panjang dan bisa memengaruhi otak, sumsung tulang belakang, dan saraf optik di mata. Karenanya, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kontrol otot, dan fungsi dasar tubuh lainnya.
Penyebab MS masih misterius, tetapi faktor genetik dan lingkungan ikut berpengaruh. MS terjadi ketika sistem imun kita menyerang material lemak selubung saraf yang disebut myelin.
Derajat keparahan penyakit ini juga bervariasi, ada orang yang gejalanya hanya ringan dan tidak butuh terapi apa pun. Sementara ada juga pasien yang mengalami kelumpuhan gerak dan sulit melakukan kegiatan harian seperti Pepeng.
Sejauh ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit ini. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk memodifikasi penyakit dan bertujuan memperlambat perburukan MS serta mencegah kekambuhan sehingga pasien tetap bisa aktif.
Obat tersebut bekerja dengan cara menekan sistem imun sehingga tidak menyerang myelin. Obat-obatan tersebut terdiri dari beberapa jenis, baik yang disuntikkan atau diminum.
Jika penyakit ini ditemukan sejak dini, pengobatan akan ditujukan untuk mencegah kecacatan. Sayangnya, pasien umumnya berobat ketika penyakitnya sudah kronis sehingga pengobatan tidak optimal.
Kematian akibat penyakit ini jarang terjadi. Namun, kematian tidak langsung lebih sering terjadi akibat komplikasi radang paru atau infeksi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.