Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2015, 17:29 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu. Berdasarkan data pada Januari hingga awal Juni 2015, telah mencapai 3400 kasus DBD. Sedangkan tahun lalu pada bulan yang sama sekitar 6000 kasus.

"Meski angkanya turun, kewaspadaan harus terus dilakukan," ujar Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Senin (15/6/2015).

Menurutnya, penurunan kasus bisa terjadi karena mulai muncul kesadaran masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah. Hal ini juga tak lepas dari upaya Jumantik atau Juru Pemantau Jentik yang ada di lingkungan perumahan. "Harusnya satu rumah satu kader jumantik. Warga harus self jumantik," kata Widyastuti.

Bertepatan dengan momentum ASEAN Dengue Day, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Sanofi Pasteur pun meluncurkan bus penyuluhan demam berdarah. Bus ini akan berkeliling ke pusat keramaian di Jakarta selama 4 bulan. Ada 43 titik atau lokasi yang akan dikunjungi, seperti sekolah, taman, perumahan, perkantoran, hingga stasiun kereta api. Nantinya bus tersebut membawa serta 20 penyuluh.

"Melalui penyuluhan ini, kita mencegah jangan sampai orang-orang terkena DBD," ujar Presiden Direktur Sanofi Pasteur Indonesia Benoit Martineau. Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua kasus DBD terbanyak pada tahun 2004-2010 diantara 30 wilayah endemis DBD menurut data WHO.

Untuk itu, upaya menurunkan kasus DBD harus terus dilakukan sambil menunggu adanya vaksin DBD. Sejauh ini, gerakan melawan penyakit DBD adalah dengan kampanye 3M antinyamuk, yaitu Menutup, Menguras, dan Mendaur Ulang. Kampanye 3 M harusnya bisa dilakukan oleh siapa pun. Masyarakat juga harus tahu titik-titik genangan air tempat nyamuk berkembang biak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau