Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2015, 11:00 WIB
KOMPAS.com — Meski lukanya berukuran kecil, rasa sakit yang ditimbulkan sariawan sangat mengganggu. Kegiatan makan dan menyikat gigi pun sering menambah rasa sakit luka sariawan tersebut.

Sariawan biasanya terjadi di bagian dalam bibir ataupun dinding pipi bagian dalam. Sariawan juga bisa muncul di lidah dan gusi. Orang yang sering stres dan kurang istirahat sering menderita sariawan.

Para ahli meyakini, sariawan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang rendah, tingkat stres yang tinggi, atau kekurangan nutrisi tertentu, misalnya zat besi dan vitamin B. Namun, penyebab pasti sariawan masih belum diketahui.

Sariawan sebenarnya bukan gangguan kesehatan yang perlu dikhawatirkan, kecuali jika dibarengi dengan gejala seperti kekelahan atau gangguan perut. Kondisi itu bisa mengindikasikan adanya gangguan pencernaan dan penyakit autoimun seperti penyakit celiac.

Beberapa jenis makanan juga bisa memicu sariawan, termasuk cokelat, makanan pedas, dan juga gorengan. Makanan tersebut sering kali memperparah luka sariawan.

Pada kebanyakan kasus, sariawan akan sembuh sendiri sekitar satu atau dua minggu. Namun, jika bertahan lebih dari itu, cobalah periksa.

"Setiap luka di mulut yang tidak sembuh-sembuh perlu diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya kanker mulut," kata David Edelberg, dokter penyakit dalam dari WholeHealth Chicago.

Untuk penanganan sementara, cobalah obat-obatan gel pereda nyeri. Jika nyeri sariawan sangat mengganggu, Anda bisa menggunakan obat kumur khusus untuk mengurangi nyeri dan inflamasi. Anda juga bisa memakai air garam atau baking soda untuk membuat luka kebas.

Selain pemakaian obat-obatan, pastikan Anda memiliki istirahat yang cukup pada malam hari dan mengasup makanan bernutrisi. Untuk meredakan sakit saat makan, hindari makanan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com