Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Kontrasepsi Hormon yang Sering Terjadi

Kompas.com - 21/01/2016, 09:00 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Metode kontrasepsi berbasis hormon seperti pil, kadang menimbuIkan efek samping bermacam-macam, mulai dari yang ringan sampai berat. Anda tidak akan mengetahuinya sampai mencoba beberapa di antaranya. Tapi, sebagai gambaran, inilah beberapa efek samping metode kontrasepsi berbasis hormon yang banyak dirasakan oleh wanita.

 

1. Pusing dan nyeri payudara

"Efek samping ini biasanya muncul bagi mereka yang mengonsumsi pil. Tapi efek ini akan hilang setelah beberapa saat,"  kata Hilda Hutcherson, MD, profesor bidang kebidangan dan kandungan Columbia University, New York. Jika efek samping tidak kunjung reda, gunakan merk pil yang lain, mungkin akan membantu.

 

2. Pendarahan

"Ini adalah efek samping yang paling banyak menakutkan wanita dibanding efek samping lainnya," kata Dr Hutcherson. Mengonsumsi pil KB tepat pada waktu yang sama setiap harinya akan  dapat membantu.

Biasanya, pendarahan  terjadi pada penggunaan alat KB suntik,  pil mini, dan implan progestin. Karena lapisan rahim sangat tipis, kadang  mengelupas sedikit dan menyebabkan pendarahan. Bicarakan dengan dokter Anda jika khawatir dengan adanya bercak yang keluar.

 

3. Libido turun

Coba pil kontrasepsi jenis yang lain jika Anda mengalami hal ini. "Untuk beberapa wanita, masalah akan teratasi ketika mereka mengganti pil KB yang biasa mereka pakai dengan sesuatu yang lebih androgenik (mengandung hormon testoteron lebih banyak), " jelas  Dr. Hutcherson.

JIka masalah tidak juga terpecahkan alias libido Anda tetap rendah, cobalah mencoba metode kontrasepsi lain seperti kondom atau IUD (intrauterine device).

 

4. Mual

Reaksi ini mungkin akan hilang dalam beberapa bulan. Namun, jika tidak dan Anda menggunakan metode kontrasepsi oral, cobalah untuk mengonsumsinya bersama dengan makanan favorit.  Jika Anda menggunakan cincin atau IUD, artinya Anda perlu mencari metode kontrasepsi jenis lain.  

 

5. Mood naik turun

Jika Anda merasa semua aspek kehidupan  berjalan baik-baik saja, tapi Anda  mengalami mood yang berubah-ubah, maka pil KB Anda perlu dicurigai. "Menurut pengalaman saya, mengubah formula pil kontrasepsi, umumnya bisa membantu meredakan gejala mood yang kacau," kata Dr Hutcherson.

Semua metode hormonal kemungkinan akan menyebabkan masalah yang sama. Untuk beberapa wanita yang benar-benar tidak ingin mencari metode yang lain selain pil, kadang Dr Hutcherson  meresepkan antidepresan juga dan ini biasanya berhasil mengatasi masalah emosi yang timbul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau