KOMPAS.com - Pengguna ganja yang memiliki masalah kecanduan alkohol, juga lebih sulit untuk disembuhkan dibanding pecandu alkohol yang tidak menggunakan ganja.
Banyak orang hanya fokus pada kemungkinan efek negatif penggunaan ganja terhadap kesehatan secara keseluruhan dan fungsi otak. Hasil studi kami menunjukkan hal yang lebih luas, yaitu memaparkan keterkaitan antara kecanduan ganja dengan kecanduan zat adiktif lainnya.
“Bahkan, meski pada beberapa orang dalam kasus yang jarang terjadi, penggunaan ganja tidak terlalu menimbulkan efek negatif terhadap otak atau kesehatannya, tetap saja ganja meningkatkan risiko kecanduan alkohol," kata Goodwin, pemimpin penelitian dan seorang asisten profesor epidemiologi di Columbia University Mailman School of Public Health di New York City .
Studi yang disponsori oleh U.S. National Institutes of Health ini, hanya menunjukkan asosiasi antara ganja dengan alkohol dan tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 27.000 orang dewasa AS. Ketika mereka pertama kali menggunakan ganja, tak satu pun dari peserta memiliki masalah dengan alkohol.
Tiga tahun setelah penelitian dimulai, para peneliti menemukan, peserta yang menggunakan ganja selama tiga tahun, memiliki peluang lima kali lebih tinggi terkena masalah penggunaan alkohol, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ganja.
Selain itu, dalam waktu tiga tahun tersebut, peneliti juga menemukan bahwa jumlah peminum alkohol yang menggunakan ganja, lebih sedikit yang sembuh dibanding peminum alkohol yang tidak merokok ganja.
"Kesadaran akan kemungkinan peningkatan risiko masalah penggunaan alkohol yang terkait dengan penggunaan ganja, sangatlah penting. Terutama di kalangan orang-orang muda yang tinggal atau bergaul di lingkungan yang rentan terhadap peredaran ganja dan alkohol, atau mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyalahgunaan alkohol dan ganja, "kata Goodwin.
Temuan ini juga penting untuk dijadikan pertimbangan bagi terapis atau dokter yang menangani pasien pecandu ganja dan atau alkohol, agar mereka memertimbangkan adanya penyalahgunaan dua zat ini secara bersamaan yang menghalangi proses penyembuhan," tambah Goidwin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.