Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Gemuk dan Kurus Melihat Makanan Secara Berbeda

Kompas.com - 18/04/2016, 12:11 WIB

KOMPAS.com - Mengajarkan pentingnya pola makan sehat memang penting, tapi hal itu seringkali tak berhasil membuat orang mengubah pola makannya.

Sulitnya mengubah kebiasaan makan seseorang juga dipengaruhi oleh bagaimana orang itu memandang makanan. Orang gemuk diketahui memiliki pandangan berbeda terhadap makanan dengan orang kurus.

Dalam penelitian terungkap, orang gemuk yang impulsif lebih mudah "menyerah" pada efek menarik dari makanan tidak sehat. Pilihan akan makanan tidak sehat tersebut juga sering dilakukan secara tidak sadar.

Perbedaan lain berdasarkan pemeriksaan teknologi MRI menemukan, area otak yang bertanggung jawab memproses sebuah pilihan ternyata lebih tipis pada otak orang gemuk dibanding pada orang kurus.

Ketika diberi teori tentang pilihan makanan, baik orang gemuk dan kurus sama-sama memilih makanan yang sehat. Tapi, ketika menghadapi berbagai makanan di meja, orang gemuk cenderung mengambil makanan yang sebenarnya tidak sehat. Mereka tidak bisa konsisten dengan pilihannya ketika diberi teori tentang pola makan sehat.

Selain berat badan, ternyata pilihan seseorang pada makanan juga dipengaruhi status ekonominya. Yang menarik, orang yang waktu kecilnya merasa tidak aman (insecure) dengan makanan cenderung lebih gemuk.

Tidak aman dengan makanan yang dimaksud adalah ketiadaan makanan di rumah saat mereka membutuhkannya. Nah, anak-anak yang waktu kecilnya dibesarkan dalam kondisi demikian, misalnya karena orangtuanya tidak mampu, cenderung kegemukan saat dewasa.

"Kelaparan dan obesitas berada pada satu sisi dalam koin malnutrisi. Kelaparan adalah tanda eksklusif dari kemiskinan, dan kegemukan berlebih adalah salah satu tanda dari kemiskinan," kata Joel Berg, direktur eksektif koalisi melawan kelaparan dari New York City, AS.

Ketiadaan makanan di masa kecil ternyata dapat menyebabkan seseorang mengambil pilihan yang salah ketika dihadapkan pada variasi makanan. Pilihan yang diambil lebih banyak mengandung kalori tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau