Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2016, 20:31 WIB
Lily Turangan,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Medscape

KOMPAS.com - Immune Thrombocytopenic Purpura atau ITP adalah gangguan autoimun bawaan sejak lahir. ITP akan menyebabkan merosotnya jumlah trombosit. Normalnya, trombosit berada di kisaran 150.000 – 450.000/mm3.

Dalam keadaan normal, umur trombosit sekitar 10 hari, sedangkan pada ITP, umur trombosit memendek menjadi 2-3 hari atau bahkan hanya beberapa menit saja.

Merosotnya jumlah trombosit seringkali diduga sebagai gejala demam berdarah dengue. Karena itu, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Gejala ITP antara lain pembentukan memar spontan (purpura) dan petechiae (memar kecil), pendarahan dari hidung dan/atau gusi, dan menorrhagia (perdarahan menstruasi yang berlebihan). 

Apapun mungkin terjadi jika jumlah platelet Anda di bawah 20.000 per ml, karena ini adalah jumlah yang sangat rendah (<10.000 per ml) dan dapat mengakibatkan pembentukan spontan hematoma (massa darah) di mulut atau di selaput lendir lainnya. 

Jenis komplikasi serius dan mungkin fatal karena jumlah trombosit yang sangat rendah (<5.000 per ml), di antaranya adalah subarachnoid atau perdarahan intraserebral (pendarahan di dalam tengkorak atau otak), perdarahan gastrointestinal (perut) dan perdarahan internal lainnya.

Seorang pasien ITP dengan jumlah trombosit yang sangat rendah, rentan mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh trauma abdomen, seperti yang mungkin dialami dalam kecelakaan kendaraan bermotor. Komplikasi ini tidak sama seperti ketika jumlah trombosit di atas 20.000 per ml.

ITP biasanya diatasi dengan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan okeh dokter. Jika obat-obatan tidak lagi membantu, dokter akan mempertimbangkan prosedur operasi pengangkatan organ limpa atau splenektomi.

Prosedur ini berfungsi meningkatkan jumlah trombosit dan menghilangkan sumber utama perusakan trombosit.

Tapi prosedur ini jarang sekali dilakukan karena adanya kekhawatiran meningkatnya risiko infeksi, karena tidak adanya limpa di dalam tubuh. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Medscape
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com