Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2016, 21:05 WIB
Lily Turangan,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Depresi biasanya disebabkan oleh faktor-faktor di luar kendali kita, seperti kematian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau masalah keuangan. Tapi, pilihan kecil yang Anda buat setiap hari juga dapat memengaruhi suasana hati lebih dari yang Anda sadari.

 

Kebiasaan di sosial media, latihan rutin, dan bahkan cara Anda berjalan dapat mengurangi kebahagiaan  dan Anda mungkin tidak menyadarinya. Untungnya, perilaku ini dapat diubah.

 

Baca terus untuk tahu bahwa setidaknya ada 12 hal yang dapat menyabotase suasana hati Anda, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya.

 

1. Anda membungkuk ketika berjalan

Bagaimana kita merasa dapat memengaruhi cara kita berjalan. Dan begitu juga sebaliknya, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry.

Para peneliti menemukan, bahwa ketika subjek diminta untuk berjalan dengan bahu membungkuk, dan dengan gerakan lengan minimum, mereka mengalami suasana hati yang buruk daripada mereka yang memiliki semangat dalam melangkah.

 

Lakukanlah ini: Angkat dagu dan tegakkan bahu Anda untuk merasakan suasana hati yang positif.

 

2. Anda memotret segala sesuatu

Sembarangan memotret dapat menghambat bagaimana Anda mengingat momen, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science.

Dalam studi tersebut, peserta studi diminta melakukan  tur museum, mengamati beberapa objek dan gerakan orang lain. Hasilnya, mereka yang banyak memotret, kesulitan mengingat item dibandingkan dengan mereka yang benar-benar melihat dan memerhatikan isi museum.

 

Lakukanlah ini: Fokus pada subjek saat mengambil gambar atau lebih baik lagi, duduk dan nikmati diri Anda sendiri. Serap keindahan dan berpartisipasi dalam tindakan. Inilah hal-hal yang akan membuat Anda kuat secara mental, kata Clay.

 

3. Anda membiarkan bully mengambil kebahagiaan Anda

Bullying tidak berakhir ketika Anda meninggalkan sekolah.  Lebih dari 70% orang telah mengalami bully di tempat kerja, kata Erin K. Leonard, PhD, seorang psikoterapis dan penulis buku, Emotional Terrorism: Breaking the Chains of a Toxic Relationship.

"Serangan ejekan dan pelecehan jahat di titik kebanggaan dan harga diri secara terus menerus, itu bisa menghancurkan. Ini membuat emosional Anda tidak stabil sehingga bahkan sulit untuk bangun dari tidur dan pergi bekerja."

 

Lakukanlah ini: The Workplace Bullying Institute menganjurkan Anda pertama kali membuat janji dengan psikolog untuk mendiskusikan kesehatan fisik dan mental Anda, serta cara mengatasi dan menyudahi ejekan jahat itu.

 

4. Anda tidak berolahraga

Jika Anda menjadi lebih aktif secara fisik tiga kali seminggu, risiko stres dan tertekan akan turun sebesar 19 persen, menurut sebuah studi baru yang dinuat dalam JAMA Psychiatry.

Setelah mengikuti lebih dari 11.000 orang dan merekam gejala depresi dan tingkat aktivitas fisik mereka secara teratur, peneliti University College London menemukan korelasi antara aktivitas fisik dan depresi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com