Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2016, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Setiap orang tentu memiliki gaya marah yang berbeda. Ada orang yang bertipe meledak-ledak dan saat itu juga meluapkan amarahnya. Sementara ada pula yang ketika marah langsung mengunci mulutnya dan diam seribu basa.

Reaksi kita saat marah tersebut ternyata memiliki kaitan dengan risiko penyakit yang akan diderita. Misalnya saja, mereka yang sering mengamuk ketika marah, lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Sedangkan orang yang memakai jurus diam ketika marah, biasanya rentan sakit punggung.

"Faktor emosional memang terkait erat dengan kesehatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bagaimana perilaku kita bisa untuk memprediksi risiko penyakit," kata Dr.Robert Levenson, psikolog dan peneliti.

Penelitian yang dilakukannya dimuat dalam jurnal Emotion. Penelitian itu berdasarkan pada data 20 tahun yang menganalisis pasangan pria dan wanita yang menikah.
Para ahli mengamati komunikasi suami istri saat terlibat perdebatan atau konflik selama 15 menit, kemudian dicek status kesehatannya 20 tahun kemudian.

"Konflik terjadi pada setiap pernikahan, tapi bagaimana orang menghadapinya berbeda-beda. Sebagian dari kita meledak oleh rasa marah, sebagian lagi memilih bungkam," katanya.

Secara umum, emosi seseorang dan risiko penyakit lebih terlihat nyata pada para suami, walau pada istri pun bisa diterapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau