JAKARTA, KOMPAS.com — Sederet masalah kesehatan bisa terjadi pada tubuh seorang perokok. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Nikotin pada rokok menyebabkan adiksi atau kecanduan. Semakin banyak rokok yang dibakar, semakin tinggi tingkat kecanduan dan risiko penyakit yang mengintai.
Tak hanya berbahaya bagi si perokok itu sendiri, asap rokoknya pun meningkatkan risiko penyakit bagi perokok pasif atau mereka yang hanya sering terpapar asap rokok.
Berikut 8 masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kebiasaan merokok, seperti dirangkum Kompas.com dari pelbagai sumber.
1. Kanker
Lebih dari 60 bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker. Asap rokok dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang memicu pertumbuhan sel tidak normal.
Mulai dari kanker paru, kanker usus, kanker mulut, hingga kanker pita suara dikaitkan dengan kebiasaan merokok.
2. Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan gangguan pernapasan kronik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, 92 persen pasien PPOK memiliki riwayat merokok.
Baik merokok maupun perokok pasif juga berisiko mengalami gangguan pernapasan lain, seperti asma, bronkitis, hingga tuberkulosis.
3. Jantung
Sebagian besar pasien penyakit jantung koroner atau yang pernah terkena serangan jantung adalah perokok. Rokok mengandung zat beracun yang menyebabkan kerusakan struktur otot jantung dan pembuluh darah jantung.
Nikotin pada rokok adalah "aktor" utama terjadinya penumpukan plak pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
4. Stroke
Kandungan asap rokok, salah satunya nikotin, bisa merusak pembuluh darah, termasuk di otak. Aliran darah ke otak terganggu akibat sumbatan pembuluh darah di otak. Pada perokok, risiko terjadinya stroke lebih tinggi dibanding yang tidak merokok.
5. Kulit keriput
Kebiasaan merokok juga bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit. Kandungan radikal bebas dapat membuat kulit keriput, kusam, dan kering. Dengan kata lain, merokok bisa mempercepat penuaan.
5. Hipertensi
Kandungan nikotin dalam rokok bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit dan keras karena penumpukan plak. Kondisi ini membuat jantung harus memompa lebih berat dan memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Berawal dari hipertensi, bisa menimbulkan berbagai penyakit lain jika tekanan darah sering tidak terkontrol.
6. Diabetes
Asap rokok yang mengandung radikal bebas bisa mengganggu kinerja insulin yang dihasilkan pankreas. Padahal, insulin dibutuhkan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Tanpa insulin, gula tetap berada dalam darah yang menyebabkan gula darah tinggi. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.
7. Gangguan kehamilan dan janin
Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Ibu hamil yang merokok atau sering terpapar asap rokok dapat menghambat pertumbuhan bayi karena kandungan nikotin bisa menghalangi asupan nutrisi dan oksigen ke bayi melalui plasenta.
Ibu hamil perokok juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih rendah dan gangguan penyakit lain. Selain itu, wanita perokok juga berisiko mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.
8. Disfungsi ereksi
Kandungan berbahaya dari asap rokok tak hanya menghambat aliran darah ke jantung maupun otak, tetapi juga ke organ vital, yaitu penis.
Terhambatnya aliran darah ke penis bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau ketika pria tidak bisa mencapai maupun mempertahankan ereksi. Kebiasaan merokok juga dapat menurunkan kualitas sperma pria yang menjadi salah satu faktor masalah infertilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.