Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat telah mengidentifikasi cairan kimia yang tumpah di sepanjang Jalan Raya Padalarangan-Puwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Selasa (24/12/2024).

Cairan kimia tersebut adalah liquid natrium hidroksida (NaOH) 48 persen atau dikenal sebagai soda api.

Soda api tidak menghasilkan racun, tetapi padatan dan larutannya bersifat korosif.

Baca terus artikel ini yang akan menjelaskan tentang efek paparan soda api.

Baca juga: 8 Kemungkinan Efek Samping Mengonsumsi Soda Diet

Apa efek soda api?

Dikutip dari laman Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR), soda api adalah padatan berwarna putih yang tidak mudah terbakar yang menyerap uap air dari udara.

Ketika dilarutkan dalam air atau dinetralkan dengan asam, soda api akan melepaskan panas yang cukup besar, yang mungkin cukup untuk membakar bahan yang mudah terbakar.

Efek soda api bisa meliputi berikut:

  • Mengiritasi selaput lendir

Menghirup debu, asap, atau aerosol dari soda api dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir di hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan.

Bahan kimia ini tidak berbau, sehingga tidak bisa memberikan peringatan melalui bau jika ada konsentrasi yang berbahaya.

Soda api dengan kekuatan yang cukup dapat menghidrolisis protein dalam jaringan dan dapat membunuh sel-selnya.

Baca juga: 8 Minuman Terburuk bagi Kesehatan, Meliputi Soda dan Jus Buah

  • Luka bakar

Efek soda api dalam bentuk padat maupun cair dapat menyebabkan luka bakar, jika terjadi kontak langsung.

Beberapa kasus paparan soda api mengakibatkan luka bakar yang parah di mana mengenai jaringan dalam tubuh.

Selain memberikan efek pada kulit, kontak dengan soda api juga membahayakan mata.

Cairan soda api dengan konsentrasi tinggi dapat menghidrolisis protein di mata, yang mengakibatkan luka bakar parah dan kerusakan mata. Dalam kasus ekstrem, ini menyebabkan kebutaan.

  • Luka pada saluran pencernaan

Efek soda api juga bisa membahayakan saluran pencernaan.

Jika tidak sengaja tertelan, soda api bisa mengakibatkan luka parah pada bibir, lidah, mukosa mulut, kerongkongan, dan lambung.

Meski demikian, soda api umum digunakan secara komersial baik dalam bentuk padatan maupun larutan berair 50 persen.

Misalnya, soda api digunakan untuk membuat sabun, zat warna, pemutih, dan lainnya.

Namun, bahan kimia ini harus dipastikan disimpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik, terpisah dari bahan organik dan pengoksidasi, asam, dan serbuk logam.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Soda Setiap Hari? Ini Ulasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Salahkan Biden karena Tak Segera Hentikan Perang Rusia-Ukraina
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau