Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2016, 20:34 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Para peneliti meneliti data kesehatan, pekerjaan, dan status perkawinan 11.000 wanita di Eropa dan 6.000 wanita di AS yang lahir antara tahun 1935 dan 1956. Kemungkinan menjadi ibu tunggal yang bekerja, dinilai dua kali lebih mungkin terjadi di AS dan Eropa.

Dibandingkan dengan ibu bekerja yang masih dalam status pernikahan, ibu bekerja yang membesarkan anak-anaknya seorang diri, 40 persen lebih mungkin untuk memiliki penyakit jantung, 74 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke, dan 77 persen lebih mungkin untuk merokok, studi ini ditemukan.

"Bekerja dan pernikahan, menawarkan keamanan finansial dan sosial," kata peneliti senior Frank van Lenthe dari Erasmus University Medical Center di Rotterdam, Belanda.

"Kehilangan dukungan dari pasangan dapat menyebabkan stres dan mengakibatkan perilaku yang tidak sehat.”

Meskipun ibu tunggal yang bekerja dikaitkan dengan hasil kesehatan jantung yang lebih buruk, peneliti tidak menemukan bukti bahwa hubungan ini akan berlaku juga di negara berbeda, papar para peneliti dalam American Journal of Public Health.

Salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti tidak memiliki informasi tentang jumlah anak yang dimiliki, dukungan keluarga, atau jenis pekerjaan yang dilakukan oleh ibu tunggal yang bekerja.

Ketika tim peneliti menyesuaikan data untuk wanita AS tentang status pekerjaan dan dukungan orang tua, risiko wanita AS yang mengalami stroke turun sebesar 1 persen dan risiko tekanan darah tinggi turun 2 persen.

Ada kemungkinan bahwa faktor keuangan mempengaruhi kemungkinan penyakit kardiovaskular, kata Margot Witvliet, seorang peneliti di Norwegian University of Science and Technology di Trondheim yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Memiliki satu anak ini sangat berbeda dari memiliki dua atau lebih," kata Witvliet melalui email. "Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar memahami situasi ibu tunggal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com