JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kronik seperti jantung atau ginjal. Gangguan kesehatan yang tidak bergejala ini semakin banyak diderita orang berusia muda.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi hipertensi mencapai 25,8 persen dari total jumlah penduduk dewasa di atas usia 18 tahun.
Penyakit ini bisa muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat. "Banyak orang usia 30-an gaya hidupnya kurang bagus, makan tak sehat, tak olahraga, merokok, kurang istirahat, dan sering begadang," ungkap dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Rossana Barack di sela acara Pfizer Press Circle di Jakarta, Kamis (24/6/2016).
Dokter yang akrab disapa Nako ini mengatakan, untuk mencegah hipertensi, orangtua jangan membiasakan anak mengonsumsi junk food. Selain miskin nutrisi, umumnya junk food mengandung garam yang tinggi.
Pada psien hipertensi, obat memang bisa dikonsumsi untuk mengendalikan tekanan darah, tetapi lebih dianjurkan melakukan perubahan gaya hidup. Jika kegemukan, berat badan diturunkan, memperbanyak asupan makanan segar dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik.
Tekanan darah yang terkontrol mencegah komplikasi hipertensi, seperti jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Melakukan pencegahan hipertensi bisa dilakukan dengan rutin mengecek tekanan darah. Tekanan darah normalnya kurang dari 140/90 mmHg.
"Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala, hanya bisa diketahui jika dilakukan pengecekan tekanan darah," kata Nako.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.