Demi Kesehatan Jiwa, Hindari Tidur di Tengah Pertengkaran

KOMPAS.com - Menyelesaikan argumen dengan pasangan sebelum tidur jauh lebih baik bagi kesehatan mental, ketimbang membiarkan masalah berlarut hingga esok hari.

Banyak pasangan bahagia yang memiliki mantra "Tidak pernah pergi tidur di tengah argumen". Dan penelitian terbaru tampaknya membenarkan mantra tersebut.

Peneliti Cina menulis dalam jurnal Nature Communications, pasangan yang tidur di tengah argumen, memaksa otak untuk mengenang kejadian negatif pada hari berikutnya.

Hal ini terjadi karena pada saat tidur, otak akan memproses dan menyimpan informasi yang baru didapat, dimulai dari memori jangka pendek dan menuju memori jangka panjang.

Untuk melihat dampaknya, peneliti memeriksa reaksi dari 73 responden tentang masalah yang diselesaikan sebelum tidur dan masalah yang diselesaikan setelah mereka tidur malam. Peneliti menemukan, lebih sulit bagi responden untuk menghapus kenangan negatif setelah mereka tidur malam.

Peneliti Yunzhe Liu, dari Beijng Normal University, mengatakan, "ketidakmampuan melepaskan kenangan buruk dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan."

Merekam kenangan yang tidak diinginkan telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan kejiwaan seperti
depresi dan gangguan stres pasca-trauma."

Awal tahun ini, para ilmuwan Turki juga mengklaim bahwa kualitas tidur bergantung pada seberapa baik kita berpikir tentang pasangan. Dan tidur yang berkualitas juga membutuhkan perasaan tenang, aman, terlindungi, tanpa adanya ancaman, seperti argumen atau ketegangan.

Sehingga, para ahli merekomendasikan untuk menyelesaikan segala pertengkaran dengan pasangan sebelum tidur malam.