Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Sekadar Sentuhan Fisik, Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Berpelukan

KOMPAS.com - Apa yang Anda rasakan ketika memeluh buah hati atau orang yang tersayang?

Saat berpelukan dengan seseorang yang kita sayangi biasanya muncul rasa tenang dan damai dalam hati.

Ternyata, berpelukan memang bukan sekadar sentuhan fisik belaka. Ada banyak manfaat kesehatan dibalik aktivitas ini.

Menurut para ahli, manfaat berpelukan melampaui perasaan hangat yang kita dapatkan ketika kita menggandeng lengan seseorang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut manfaat kesehatan berpelukan:

1. Mengurangi stres

Saat ada saudara atau orang terdekat kita mengalami suatu masalah, coba beri mereka pelukan.

Menurut para ahli, pelukan menunjukan dukungan kepada orang lain melalui sentuhan dan dapat mengurangi stres orang yang kita peluk.

Riset 2014 yang dilakukan oleh peneliti dari Carnegie Mellon University, Pittsburgh, membuktikan bahwa pelukan bisa menghambat datangnya stres.

2. Memberi efek menenangkan

Riset 2018 yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One membuktikan, pelukan bisa memberi efek menenangkan yang terasa hingga sepanjang hari bahkan ketika kita mengalami konflik di hari yang sama.

Dalam riset tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa orang-orang yang mendapatkan pelukan tidak terlalu terpengaruh oleh konflik yang terjadi daripada orang-orang yang tidak mendapatkan pelukan.

Menurut Micahel Murphy, selaku pemimpin riset, hal tersebut terjadi karena sentuhan dapat menonaktikan bagian otak yang merespona ancaman.

"Pelukan juga meminimalisir pelepasan hormon pemicu stres dan mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular," tambah Murphy.

Periset juga mengatakan, sentuhan interpersonal dapat memodulasi oksitosin dan sistem opioid endogen.

Oksitosin merupakan hormon pemicu rasa bahagia. Sementara itu, sistem opioid endogen merupakan neuron di otak yang dapat menghasilkan bahan kimia yang menenangkan.

Kedua hal tersebut sangat berfungsi dalam meningkatkan kesehatan.

"Merasa lebih aman dan diperhatikan meminimalisir sensitifitas kita terhadap rasa sakit fisik dan pengalaman yang berpotensi mengancam," ucap Murphy.

3. Meredakan kecemasan dan depresi

Penelitian menunjukkan pelukan dapat melepaskan dopamin di otak, yang dikenal sebagai hormon kesenangan yang mendorong perasaan bahagia.

Mereka yang memiliki gangguan suasana hati, seperti depresi, biasanya memiliki kadar dopamin yang rendah. Dengan memberi pelukan, hal tersebut bisa membantu meredakan gejala yang terjadi.

4. Meningkatkan sistem imun

Michael Murphy dari Department of Psychology at Carnegie Mellon University mengatakan, merasa terancam dan stres membuat sistem kekebalan tubuh untuk bertindak lebih agresif.

Sistem kekebalan tubuh yang terlalu agresif dapat menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh kita dan meningkatkan berbagai risiko penyakit.

"Hal ini bisa kita minimalisir dengan pelukan karena pelukan membuat kita merasa lebih aman dan lebih diperhatikan sehingga bagian otak yang merespons ancaman akan dinonaktifkan," ucap Murphy.

Saat bagian otak yang merespons ancaman dinonaktifkan, tambah Murphy, kita juga terlindung dari peningkatan respons kekebalan tubuh yang terlalu agresif.

Perlu berapa banyak pelukan?

Menurut terapis keluarga Virginia Satir, manusia membutuhkan empat pelukan sehari untuk bertahan hidup, delapan pelukan sehari untuk perawatan dalam hidup, dan 12 pelukan sehari untuk pertumbuhan.

"Walaupun itu mungkin terdengar terlalu banyak, namun manfaatnya sangat besar," ucap Satir.

Para ahli juga menyarankan agar kita melakukan pelukan sebanyak mungkin untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.

Sayangnya, kesibukan yang terlalu padat membuat banyak interaksi sosial antar manusia semakin berkurang.

Jadi, saat kita ingin menguransi stres, hidup bahagia, dan lebih sehat, jangan sungkan untuk meminta pelukan orang-orang terdekat kita.

https://health.kompas.com/read/2019/12/13/103000468/bukan-sekadar-sentuhan-fisik-ini-4-manfaat-kesehatan-dari-berpelukan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke