Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Tidur Lebih dari 8 Jam Bisa Picu Diabetes hingga Kematian Dini

KOMPAS.com - Sesuai rekomendasi para ahli, orang dewasa sebaiknya tidur selama tujuh hingga delapan jam per hari. Kurang dari durasi tersebut akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Di sisi lain, terlalu banyak tidur juga akan berefek buruk pada tubuh. Tidur berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah medis, seperti diabetes, penyakit jantung dan kematian dini.

Melansir Web MD, berikut penyakit umum yang sering terjadi jika kita tidur terlalu lama:

1. Diabetes

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau kurang setiap malam dapat meningkatkan risiko diabetes.

2. Obesitas

Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa membuat kita mengalami obesitas.

Riset menunjukkan bahwa orang yang tidur selama sembilan atau 10 jam setiap malam memiliki risiko 21persen lebih besar mengalami obesitas.

3. Sakit Kepala

Tidur lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan sakit kepala. Para peneliti percaya ini disebabkan efek tidur berlebihan pada neurotransmiter tertentu di otak, termasuk serotonin.

Mereka yang terlalu banyak tidur di siang hari dan kurang tidur di malam hari juga seringkali menderita sakit kepala. 

4. Sakit punggung

Orang yang tidur terlalu lama cenderung bisa lebih sering menderita sakit punggung, kecuali bila tidur di kasur khusus yang disesuaikan dengan kondisi tubuhnya.

Namun, bila kita merasa kondisi semakin memburuk,  sebaiknya segera periksakan ke dokter.

5. Kematian dini

Riset dari The Nurses' Health yang melibatkan hampir 72.000 wanita telah membuktikan pernyataan ini.

Riset tersebut membuktikan, wanita yang tidur sembilan hingga 11 jam per malam memiliki risiko 38 persen mengalami penyakit jantung koroner daripada wanita yang tidur delapan jam.

Efek psikologis

Selain berpengaruh pada fisik, tidur berlebihan juga berpengaruh negatif pada kondisi psikologis kita.

Saat tidur berlebihan kita seringkali membuang waktu yang sebenarnya tak sehat. Saat menyadarinya, kita akan merasakan penyesalan.

Perasaan tersebut biasanya akan menghantui pikiran dan membuat kita sulit tidur di malam hari. Hal ini tentunya akan berefek pada pola tidur kita.

Selain itu, tidur berlebihan juga membuat menganggu aktivitas sosial dan pekerjaan kita. Hal ini akan membuat kita semakin terpuruk dan pikiran tidak bisa fokus.

Tidur berlebihan juga bisa menjadi salah stau pertanda depresi. Depresi dapat menyebabkan penderitanya mengalami insomnia, hipersomnia, atau keduanya.

Sejumlah penelitian juga menemukan bahwa penderita yang menghadapi keduanya sekaligus cenderung mengalami depresi yang parah dan berkepanjangan.

Hipersomnia atau tidur berlebihan pada penderita depresi biasanya berawal dari insomnia jangka panjang.

Insomnia membuat kita sulit tidur pada malam hari sehingga kerap mengantuk pada siang hari. Rasa kantuk inilah yang akhirnya membuat kita tidur berlebihan.

Sebanyak 23-78 persen penderita bipolar yang berada dalam episode depresi juga seringkali tidur berlebihan.

Sebaliknya saat memasuki episode manik, mereka justru mengalami insomnia. Tidur berlebihan juga membuat gejala depresi semakin parah.

Cara agar tidak tidur berlebihan

Ada banyak penyebab yang bisa membuat kita tidur terlalu lama, seperti efek obat-obatan tertentu atau kondisi medis.

Oleh karena itu, sebaiknya kita segera berkonsultasi dengan dokter saat durasi tidur kita lebih dari tujuh hingga delapan jam.

Namun, apapun hal yang membuat kita tidur berlebihan, cobalah untuk mengatur pola tidur dengan menjadwalkan waktu tidur dan bangun yang sama setiap harinya.

Selain itu, hindari konsumsi alkohol dan kafein menjelang waktu tidur.

Berolahraga secara teratur dan mengatur tata letak kamar agar menjadi ruang yang nyaman juga sangat membantu untuk membenahi pola tidur kita.

https://health.kompas.com/read/2020/01/19/213300768/awas-tidur-lebih-dari-8-jam-bisa-picu-diabetes-hingga-kematian-dini

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke