KOMPAS.com - Di musim hujan seperti ini rawan penyakit berdatangan, termasuk demam berdarah. Demam berdarah dapat menjangkiti siapa pun tanpa mengenal status, jenis kelamin, dan usia.
Penyakit ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba hingga kematian.
Kabar buruknya lagi, hingga saat ini, belum ada vaksin khusus yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit demam berdarah.
Untuk itu, kita perlu melakukan berbagai cara pencegahan agar tak terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini.
Melansir laman Hello Sehat, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus tersebut.
Cara ini bisa kita lakukan dengan mengenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki. Saat tidur, sebaiknya kita menggunakan kelambu dan pengudir nyamuk atau lotion anti nyamuk.
Selain melakukan hal tersebut, kita juga bisa melakukan cara-cara berikut ini:
1. Jaga Kebersihan Lingkungan
Melansir laman SehatQ, membersihkan lingkungan adalah salah satu cara untuk menghindari gigitan nyamuk pembawa virus demam berdarah.
Bersihkan lingkungan di area rumah dengan obat antinyamuk dan insektisida.
Jika ingin menggunakan cara alami, cobalah untuk memelihara hewan-hewan pemakan nyamuk dan jentik nyamuk seperti ikan.
Cara ini akan membantu membersihkan habitat alami nyamuk-nyamuk penyebar demam berdarah dengue.
2. Gunakan penerangan di rumah
Nyamuk sangat suka berada di tempat yang gelap dan lembap.
Untuk itu, gunakan cahaya lampu dan penataan ruang yang tepat agar seluruh sudut rumah mendapatkan penerangan yang baik.
Rumah dengan penerangan yang buruk dapat memicu perkembangbiakan nyamuk yang akan menyebarkan penyakit.
Selain itu, siapkan pula jaring-jaring untuk menangkal nyamuk masuk ke dalam rumah yang dipasang di jendela dan pintu.
3. Bersihkan tempat penampungan air
Melansir laman Medical News, nyamuk berkembang biak di tempat-tempat yang terdapat genangan air.
Jadi, jika kita memiliki area genangan air, seperti saluran air yang tersumbat atau kolam yang tidak digunakan di dekat lingkungan kit, segera bersihkan tempat-tempat tersebut.
Kita juga bisa menyemprotkan obat yang diperlukan seperti insektisida untuk mencegah tanah menjadi area pengembangbiakan nyamuk DBD.
Fogging, efektifkah?
Selain tiga cara diatas, fogging atau pengasapan juga kerap menjadi alternatif untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit demam berdarah.
Namun, gas untuk fogging mengandung senyawa kimia yang kerap tercium manusia saat proses penyemprotan. Lalu, apakah hal tersebut bisa berdampak negatif untuk kesehatan?
Gas fogging berfungsi untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa yang bisa menularkan penyakit DBD pada manusia.
Gas untuk fogging nyamuk adalah insektisida yang dibuat dari zat pyrethroid sintetis.
Zat kimia ini adalah bahan yang umum ditemui dalam semprotan pembunuh nyamuk dan serangga yang dijual di toko-toko.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gas untuk fogging nyamuk sudah diracik sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan manusia atau hewan peliharaan.
Kandungan insektisida dalam gas tersebut sangat minim sehingga hanya mampu membunuh serangga sekecil nyamuk.
Akan tetapi, kalau dihirup dalam jumlah yang berlebihan, gas ini bisa menimbulkan beberapa efek samping bagi manusia.
Terlalu banyak menghirup gas fogging bisa menyebabkan keracunan yang menimbulkan gejala-gejala seperti batuk, mual, muntah, produksi air liur meningkat, berkeringat, mata merah, kulit gatal, napas terengah-engah, sakit perut, hingga hilang kesadaran.
Untuk mencegah hal tersebut, gunakan masker dan menjauh dari lokasi saat penyemprotan berlangsung.
Selain itu, pastikan kita sudah membungkus perabotan dan barang-barang di rumah yang mungkin terpapar gas fogging dengan plastik atau koran bekas.
Jangan biarkan ada barang atau makanan yang terbuka di rumah, simpan semuanya ke dalam lemari.
Kosongkan bak mandi atau penampungan air yang ada di rumah. Buka lebar-lebar seluruh pintu dan jendela rumah ketika penyemprotan berlangsung.
Usai proses penyembrotan, bersihkan seluruh rumah hingga tidak ada lagi sisa-sisa gas yang tertinggal.
https://health.kompas.com/read/2020/01/25/193100668/3-cara-cegah-demam-berdarah-dengue-dbd-