14 Cara Menyimpan Makanan Matang agar Tetap Sehat dan Higienis
KOMPAS.com - Penyimpanan bahan makanan merupakan salah satu prinsip higine dan sanitasi makanan.
Bahan makanan pabila tidak disimpan dengan baik, bisa rusak, basi, atau busuk.
Jika demikian, bahan makanan ini menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
Seseorang yang nekat mengonsumsinya tentu besar kemungkinan akan mengalami keracunan makanan.
Itulah sebabnya, bahan makanan harus disimpan dengan cara yang tepat, terutama makanan yang telah matang.
Cara penyimpanan makanan matang
Melansir Buku Kesehatan Lingkungan Edisi Keempat (2014) karya Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.K.M., M.Kes, penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yakni tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin.
Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin kurang dari 4 derajat celsius.
Sedangkan makanan yang sudah disajikan lebih dari 6 jam, perlu disimpan dalam suhu - 5 derajat celsius hingga - 1 derajat celsius.
Meski telah matang atau masak, tidak semua makanan baik untuk langsung dikonsumsi.
Pasalnya, makanan ini masih mungkin memiliki risiko pencemaran bakteriologis akibat proses penyimpanannya yang kurang benar.
Oleh sebab itu, penting bagi semua untuk mengetahui cara penyimpanan makanan yang memenuhi prinsip higiene dan sanitasi makanan.
Berikut beberapa di antaranya:
- Makanan yang disajikan panas harus tetap disimpan dalam suhu di atas 60 derajat celsius
- Makanan yang akan disajikan dingin disimpan dalam suhu di bawah 4 derajat celsius
- Makanan yang disajikan dalam kondisi panas yang disimpan dengan suhu di bawah 4 derajat celsius harus dipanaskan kembali sampai 60 derajat celsius sebelum disajikan
- Suhu makanan yang diangkut dari tempat pengolahan ke tempat penyajian harus dipertahankan
- Makanan yang akan disajikan lebih dari 6 jam dari waktu pengolahan harus diukur suhunya pada suhu di bawah 4 derajat celsius atau dalam keadaan beku 0 derajar celsius
- Makanan yang akan disajikan kurang dari 6 jam dapat diatur suhunya dengan suhu ruangan asal makanan segera dikonsumsi dan tidak menunggu
- Pemanasan kembali makanan belu (reheating) dengan pemanasan biasa atau microwave sampai suhu stabil terendah 60 derajat celsius
- Hindari suhu makanan berada pada suhu antara 24 derajat celsius sampai 60 derajat celsius, karena pada suhu tersebut merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan bakteri patogen dan puncak optimalnya pada suhu 37 derajat celsius
- Makanan matang yang akan disajikan jauh dari tempat pengolahan makanan
- Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing. Isi makanan juga jangan terlampau penuh untuk mencegah timpah. Wadah harus mempunyai tutup yang rapat dan tersedia lubang hawa (ventilasi) untuk makanan panas. Uap makanan harus dibiarkan terbuang agar tidak terjadui kondensasi. Air uap kondensasi diketahui bisa menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri sehingga makanan mudah basi
- Wadah yang digunakan harus utuh, kuat, dan ukurannya memadai dengan makanan yang ditempatkan. Wadah juga jangan sampai yang berkarat atau bocor
- Pengangkutan untun waktu yang lama harus diatur suhunya dalam keadaan tetap panas 60 derajat celsius atau tetap dingin mencapai 4 derajat celsius
- Wadah selama perjalanan tidak dibuka sampai tempat penyajian
- Kendaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak bercampur dengan bahan lain
Melansir Buku Masak Bersama Si Kecil: Tips Kenalakan Aneka Jenis Makanan (2011) karya Diana Damayanti, cara penyimpanan makanan yang kurang tepat bisa menyebabkan bahan makanan tersebut rusak.
Untuk itu, para orangtua khususnya perlu menerapkan 4 prinsip penyimpanan makanan dengan tepat.
Berikut yang mesti diperhatikan:
- Pastikan bahan-bahan makanan tersimpan pada suhu yang tepat
- Pastikan bahan-bahan makanan tersimpan di tempat yang tepat
- Perhatikan cara penyimpanan yang tepat
- Perhatikan administrasi penyimpanan yang tepat