KOMPAS.com - Muda-mudi atau masyarakat perkotaan zaman sekarang mungkin tak banyak yang mengenal bekatul.
Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari beras yang terlepas saat proses penumbukan atau penggilingan gabah.
Beda bekatul dengan dedak
Bekatul sekilas memang mirip dengan dedak karena sama-sama memiliki warna krem atau cokelat muda.
Tapi keduanya merupakan hal yang berbeda.
Bekatul merupakan kulit padi bagian dalam atau bisa disebut selaput biji.
Sedangkan, dedak adalah hasil samping proses penggilingan pagi yang terdiri atas lapisan luar butiran padi dengan sejumlah lembaga biji.
Seiring dengan perkembangan teknologi, sedikit demi sedikit kebiasaan menumbuk padi di masyarakat kian ditinggalkan.
Banyak petani kini cenderung memanfaatkan keberadaan huller atau penggilingan bermesin karena proses pembersihan gabahnya bisa lebih cepat.
Sebagai dampak akan hal itu, pengonsumsian beras yang masih mengandung bekatul sudah mulai ditinggalkan.
Saat ini hampir bisa dipastikan tidak ada lagi bekatul yang terisa atau menempel di beras yang dihasilkan dari proses penggilingan dengan bantuan mesin.
Manfaat kesehatan bekatul
Menurut Buku Bekatul Makanan yang Menyehatkan karya Letkol TNI (Purn) dr. Yusuf Nursalim (dr. Liem) & Dra. Zalni Yetti Razali, M.Pd. bekatul yang menumpuk di tempat penggilingan kerap diperjualbelikan oleh pemilik huller sebatas untuk keperluan pakan ternak.
Padahal, jika dikonsumsi masyarakat, bekatul ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Berikut ini kandungan gizi dan khasiat dari bekatul:
1. Vitamin B15
Bekatul kaya akan kandungan vitamin B15 atau asam pangamik.
Konsentrasi vitamin B15 pada bekatul bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain, seperti jagung, havermout, maupun dedak gandum.
Dalam 100 garam bekatul, terkandung vitamin B15 mencapai 200 mg atau lebih banyak 50 mg pada 100 gram jagung.
Seperti diketahui, vitamin B15 sendiri memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, seperti:
2. Kalsium (Ca)
Kalsium pada bekatul antara lain dapat bermanfaat untuk:
3. Magnesium (Mg)
Kandungan mineral ini berguna untuk mengaktifkan enzim yang berperan dalam produksi energi, formasi protein, dan replikasi sel.
Selain itu, magnesium juga bisa meningkatkan kelarutan kalsium dalam enzim sehingga dapat mencegah terbentuknya batu ginjal, batu empedu, dan batu saluran kemih.
Kekurangan magnesium sendiri, bisa menyebabkan seseorang mengalami:
4. Mangan (Mn)
Mangan memiliki manfaat, sebagai berikut:
5. Zat besi (Fe)
Zat besi di antaranya memiliki manfaat bagi tubuh, seperti:
Kekurangan zat besi pada masa ini sendiri bisa menyebabkan anemia, sehingga menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh.
6. Kalium
Kalium bersama natrium berfungsi, antara lain untuk:
Sedangkan kekurangan kalium pada seseorang, bisa menyebabkan stres fisik dan mental.
7. Seng (Zn)
Zat mineral ini sangat penting untuk pertumbuhan sel, sintesis protein, dan pemanfaatan vitamin A.
Tidak seperti tembaga, seng kemungkinan tidak terdapat dalam kebanyakan diet.
https://health.kompas.com/read/2020/02/27/160100468/7-manfaat-kesehatan-makan-bekatul-yang-mulai-sulit-ditemukan