Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Kaprah Masker Bedah Dicuci dan Masker Tisu Basah

Tak pelak, banyak orang menggunakan masker alternatif untuk melindungi diri dari debu, polusi, atau mencegah penularan penyakit.

Beberapa orang memakai masker alternatif dengan mencuci masker sekali pakai, menyetrika, lalu menggunakannya kembali.

Ada juga yang membuat masker darurat dengan bahan tisu basah. Lantas, efektifkah masker alternatif tersebut?

Masker Bedah Dicuci dan Masker dari Tisu Basah

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, mengatakan pentingnya bijak menyikapi persoalan masker.

"Rasional saja deh," kata dr Yuri, saat berbincang dengan Clarin Hayes, seperti disiarkan akun Youtube Clarin Hayes, (7/3/2020).

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini, masker sekali pakai atau masker bedah tidak bisa digunakan kembali kendati sudah dicuci dan disetrika.

"Begitu sudah dicuci, ya sudah rusak maskernya. Masker sekali pakai yang sudah dipakai, ya dibuang," jelasnya.

Tak hanya soal masker sekali pakai yang dicuci untuk digunakan berulang kali, Yuri juga menjawab pertanyaan Clarin Hayes menyikapi fenomena penggunaan masker dari tisu basah di tengah kelangkaan masker.

"Hati-hati, tisu basah kan ada cairan kimianya, bisa terhirup. Terus itu (tisu) juga basah. Jadi debu dan kuman bisa ikut nempel," kata dia.

Yuri berpendapat kepanikan warga yang berburu masker untuk melindungi diri dari penyakit justru bisa jadi bumerang untuk kesehatan.

"Kalau stres, takut, panik karena enggak punya masker, nanti daya tahan tubuhnya malah turun," pesannya.

Rekomendasi penggunaan masker

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan prioritas penggunaan masker ditujukan bagi orang sakit dan tenaga kesehatan.

Bagi orang sehat, Anda disarankan menggunakan masker saat merawat orang yang sakit.

Masker bukan satu-satunya cara mencegah penularan penyakit. Anda juga perlu rajin mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan alkohol minimal 70 persen.

Saat menggunakan masker sekali pakai, Anda wajib menggunakannya dengan cara yang tepat.
Setelah masker sekali pakai digunakan, Anda juga wajib membuangnya ke tempat sampah.

Melansir Guardian, mengenakan masker untuk melindungi diri tidak menjamin Anda tertular penyakit.

Virus bisa masuk lewat mata. Selain itu, partikel virus yang kecil juga dapat menembus masker.

Akan tetapi, ada studi menyebut masker efektif menghalangi cipratan dahak dan bersin (droplet) yang langsung menyemprot ke wajah.

https://health.kompas.com/read/2020/03/13/200000968/salah-kaprah-masker-bedah-dicuci-dan-masker-tisu-basah

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke