Namun, di tengah pandemi virus corona, bersin dan batuk menjadi suatu momok yang berbahaya.
Bersin dianggap sebagai salah satu jalan penularan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Lantas, sebagai bentuk kepedulian agar tidak menyebarkan penyakit, banyak orang menahan bersin.
Sebelum membahas boleh tidaknya menahan bersin di tengah pandemi virus corona, ada baiknya Anda mengetahui seluk-beluk bersin.
Apa itu bersin?
Melansir Healthline, bersin bukanlah penyakit. Bersin merupakan usaha tubuh untuk membersihkan udara.
Tujuannya, untuk membersihkan udara yang terhirup agar bebas dari virus, bakteri, dan kotoran.
Dalam kebanyakan kasus, hidung bekerja dengan menjebak kotoran dan kuman ke dalam lendir.
Perut lantas mencerna lendir dan menetralkan zat yang berbahaya termasuk virus dan bakteri.
Pada proses tersebut, ada kalanya kotoran atau kuman dapat masuk ke dalam hidung dan mengiritasi selaput lendir yang sensitif di hidung dan tengorokan.
Saat selaput lendir di hidung teriritasi, Anda bisa mengalami bersin.
Bersin bisa disebabkan virus, bakteri, alergi seperti debu, atau penggunaan obat semprot.
Kenapa penting tidak menahan bersin?
Kebiasaan menahan bersin karena enggan membahayakan orang sekitar tersebut bisa merusak diri sendiri.
"Bersin memang berperan dalam menyebarkan infeksi. Tapi bersin juga penting untuk menghilangkan iritasi dan alergen," jelas ahli alergi dan imunologi klinis DeVon Preston, MD, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Saat Anda tidak bersin atau menahan bersin, tubuh bisa kemasukan zat yang berpotensi merusak sinus atau paru-paru.
Seperti diketahui, kekuatan bersin bisa mendorong percikan cairan saluran bersama kotoran dan kuman sejauh beberapa meter.
Dengan kekuatan tersebut, menahan bersin bisa berakibat pecahnya gendang telinga dan tenggorokan (faring).
"Menahan bersin bisa mendorong lendir yang terinfeksi virus atau bakteri kembali ke saluran eustachius. Telinga bagian tengah Anda bisa terinfeksi," jelas Dr. Preston.
Menurut dia, infeksi telinga bagian tengah dapat menyebabkan lubang di gendang telinga.
Untuk memperbaiki lubang tersebut, dibutuhkan tindakan bedah atau operasi.
Bersin dengan etika batuk dan bersin yang benar
Untuk mencegah penularan penyakit lewat saluran pernapasan seperti Covid-19, setiap orang wajib mempraktikkan etika batuk dan bersin.
Berikut etika batuk dan bersin yang benar:
Hindari menutup batuk atau bersin dengan telapak tangan Anda. Pasalnya, kuman dapat menempel di tangan.
Apabila tidak dibersihkan dengan cara yang benar, penyakit dapat menular karena kuman tersebut dapat menempel di benda-benda yang Anda sentuh.
Dengan bersin penuh pertimbangan dan mempraktikkan etika yang benar, Anda dapat melindungi diri sendiri dari orang sekitar dari penyakit.
https://health.kompas.com/read/2020/04/14/101000768/menahan-bersin-bisa-rusak-gendang-telinga-bagaimana-baiknya-