Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kista Ovarium: Jenis, Gejala, Komplikasi

Melansir Mayo Clinic, wanita memiliki dua ovarium atau indung telur di setiap sisi rahim. Masing-masing indung telur ukurannya sebesar kacang almond.

Sel telur (ovum) matang dan berkembang di ovarium. Apabila tidak dibuahi, sel telur yang matang akan dilepaskan lewat menstruasi.

Sejumlah wanita memiliki kista ovarium. Umumnya, kista tersebut tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala rasa sakit.

Mayoritas kista yang jinak bisa hilang tanpa pengobatan dalam hitungan bulan.

Namun, ada juga jenis kista ovarium yang pecah dan menimbulkan gejala penyakit serius. Ada juga jenis kista yang ganas dan berkembang menjadi kanker ovarium.

Jenis kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium berkembang sebagai hasil dari siklus haid. Jenis kista ini termasuk kista fungsional. Namun, ada juga beberapa jenis kista lainnya. Melansir Healthline, berikut jenis-jenis kista:

  • Kista folikel: selama siklus haid, sel telur tumbuh di kantong bernama folikel. Normalnya, kantong ini bisa terbuka dan melepaskan sel telur. Apabila folikel tidak pecah, cairan di dalam folikel bisa membentuk kista di ovarium
  • Kista corpus luteum: normalnya, kantong folikel luruh setelah melepaskan sel telur. Apabila tidak luruh, cairan bisa menumpuk dan menyebabkan kista corpus luteum.
  • Kista dermoid: pertumbuhan seperti kantung pada ovarium yang dapat mengandung rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Kista ini jarang bersifat kanker
  • Sistadenoma: pertumbuhan kista non-kanker yang berkembang di permukaan luar ovarium
  • Endometrioma: jaringan yang harusnya tumbuh di dalam rahim tapi berkembang di luar rahim (endometriosis) dan melekat pada ovarium. Dampaknya bisa membentuk kista

Beberapa wanita mengalami kondisi sindrom ovarium polikistik. Kondisi ini membuat ovarium wanita banyak ditumbuhi kista kecil.

Dampaknya, ovarium jadi membesar. Jika tidak diobati, ovarium polikistik dapat menyebabkan infertilitas.

Beberapa ciri-ciri kista ovarium mulai tumbuh yang dirasakan penderita di antaranya:

Anda perlu waspada apabila kista ovarium sudah menimbulkan gejala parah. Ciri-ciri kista ovarium segera mendapatkan perhatian medis di antarannya:

  • Nyeri panggul parah
  • Demam
  • Pingsan atau pusing
  • Napas jadi cepat atau pendek-pendek

Gejala kista ovarium di atas bisa jadi tanda kista telah pecah atau mengalami torsi. Apabila tidak segera ditangani medis, komplikasinya bisa berdampak serius.

Komplikasi kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pertolongan medis.

Namun, di sejumlah kasus, dokter bisa mendeteksi ada massa kista ovarium yang bersifat kanker.

Sementara itu, kista ovarium parah yang tidak ditangani bisa menimbulkan komplikasi torsi ovarium.

Kondisi ini bisa membuat kista mendesak dan menggeser ovarium dari posisi semula.

Apabila tidak ditangani, pasokan darah ke ovarium bisa terputus. Hal itu bisa membuat kerusakan atau kematian jaringan ovarium.

Selain itu kista juga bisa pecah dan menimbulkan nyeri hebat serta pendarahan. Komplikasi ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan mengancam jiwa apabila tidak ditangani.

Untuk mendeteksi gejala kista ovarium, ada baiknya wanita yang melakukan pemeriksaan panggul rutin secara berkala.

https://health.kompas.com/read/2020/07/24/150300468/kista-ovarium--jenis-gejala-komplikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke