Mereka khawatir, penggunaan beberapa jenis alat KB bisa mengganggu kelancaran produksi air susu ibu (ASI).
Kendati terdapat kemungkinan wanita hamil selama masih menyusui tergolong kecil.
Namun, masih ada kemungkinan ibu menyusui bisa hamil apabila melakukan hubungan seksual tanpa pengaman di masa subur.
Untuk itu, ibu menyusui tetap perlu merencanakan kehamilan setelah melahirkan.
Melansir Healthline, ibu menyusui memberikan ASI eksklusif kepada bayinya memang bisa mengurangi peluang kehamilan selang enam bulan sejak melahirkan.
Agar metode kontrasepsi ini bisa diandalkan, ibu perlu menyusui bayinya setiap empat jam di siang hari dan setiap enam jam di malam hari.
Namun, mengingat peluang kehamilan masih ada, ibu menyusui yang ingin merencanakan kehamilan tetap perlu berhati-hati dengan KB alami tersebut.
Agar lebih aman, ada baiknya wanita berkonsultasi ke dokter terkait jenis KB yang bagus untuk ibu menyusui.
Selain mencegah kehamilan, sejumlah metode kontrasepsi sekaligus juga untuk melindungi wanita dari infeksi menular seksual.
Berikut ulasan beberapa jenis KB yang aman untuk ibu menyusui:
Melansir WebMD, memang benar ada beberapa hormon dalam sejumlah pil KB yang bisa memengaruhi produksi ASI.
Namun tidak semua jenis pil KB mengurangi kelancaran produksi ASi.
Terdapat dua jenis pil KB. Ada yang mengandung kombinasi hormon progestin dan estrogen. Hormon estrogen bisa mengurangi produksi ASI.
Selain itu, jenis pil KB hormon kombinasi juga tidak direkomendasikan dokter bagi ibu yang baru melahirkan.
Pasalnya, jenis pil KB kombinasi bisa memicu pembekuan darah di bulan pertama setelah melahirkan.
Ada juga yang cuma mengandung progestin atau dikenal sebagai pil mini. Pil KB yang hanya mengandung progestin ini bisa jadi opsi jenis KB yang aman untuk busui.
2. KB spiral
Jenis KB yang aman untuk ibu menyusui lainnya yakni intrauterine device (IUD) atau biasa disebut KB spiral.
KB spiral lebih praktis mencegah kehamilan karena tidak perlu minum pil setiap hari atau memasang alat khusus sebelum behubungan seks.
Terdapat dua jenis KB spiral, yakni KB spiral dengan hormon progestin serta jenis KB spiral dengan hormon progestin yang minim.
Pemasangan KB spiral oleh dokter bisa dilakukan dokter setelah enam minggu setelah persalinan.
Alat kontrasepsi ini dapat menghalangi sperma masuk ke rahim dan membuahi sel telur.
Sisi positif penggunaan kondom sebagai metode KB yang aman untuk ibu menyusui adalah alat kontrasepsi ini tidak melibatkan hormon.
Sehingga, para ibu menyusui tidak perlu khawatir pasokan ASI berkurang.
Ketika dipasang dengan benar, dalam artian tidak robek atau terlepas, tingkat keamanan kondom dalam mencegah kehamilan bisa 98 persen.
4. KB alami
Jenis KB yang bagus untuk busui lainnya adalah KB alami. Metode kontrasepsi ini tanpa hormon namun membutuhkan detail memperhitungkan masa subur.
Ibu menyusui yang ingin menggunakan metode KB alami ini perlu mencermati siklus masa subur.
Selain itu, perhatikan juga sinyal tubuh di masa subur seperti keluarnya lendir dari vagina.
Bisa juga dengan mengukur suhu tubuh basal setiap pagi dengan termometer khusus untuk membantu mengamati masa ovulasi.
Namun, ibu menyusui baiknya benar-benar cermat menggunakan KB alami.
Pasalnya, wanita yang baru melahirkan siklus menstruasinya belum teratur, dan tak jarang berbeda dari sebelum hamil dan bersalin.
Metode KB ini bersifat permanen, sehingga pasangan perlu mempertimbangkannya dengan matang sebelum membuat keputusan final terkait sterilisasi.
Sterilisasi wanita dilakukan dengan operasi pemblokiran tuba falopi untuk mencegah kehamilan.
Beberapa wanita melakukan sterilisasi bersamaan dengan operasi caesar saat bersalin.
Sebelum memutuskan jenis KB yang aman untuk ibu menyusui, pastikan pasangan mendiskusikannya dengan dokter.
https://health.kompas.com/read/2020/08/05/180100068/jenis-kb-yang-aman-untuk-ibu-menyusui