Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai

Pendarahan tersebut merupakan cara alami tubuh membuang sisa darah dan jaringan ekstra di rahim, yang sebelumnya telah digunakan untuk menunjang pertumbuhan janin.

Dilansir dari WebMD, pendarahan cukup banyak umumnya terjadi selama beberapa hari setelah bayi lahir.

Setelah itu, darah yang keluar berangsur-angsur sedikit sampai hanya muncul bercak hingga enam minggu setelah ibu melahirkan.

Di luar kondisi tersebut, wanita perlu waspada jika terjadi pendarahan setelah melahirkan yang cukup parah.

Pendarahan setelah melahirkan yang serius ini bisa muncul selang 24 jam sampai 12 minggu setelah persalinan.

Masalah kesehatan ini bisa mengancam jiwa apabila tidak mendapatkan penanganan medis dengan tepat.

Pasalnya, pendarahan hebat bisa membuat ibu melahirkan mengalami tekanan darah drop, organ kekurangan darah, sampai syok.

Berikut gejala dan penyebab pendarahan setelah melahirkan yang perlu diwaspadai.

Tanda pendarahan setelah melahirkan yang perlu diwaspadai

Menurut Stanford Children'S Health, pendarahan postpartum dialami cukup banyak wanita.

Diperkirakan, 1 dari 100 sampai 5 dari 100 wanita mengalami pendarahan setelah melahirkan yang tak normal.

Pendarahan hebat ini lebih sering dialami wanita yang menjalani persalinan caesar.

Terdapat beberapa tanda pendarahan setelah melahirkan tak normal, di antaranya:

  • Setelah hari ketiga persalinan, darah yang keluar dari vagina berwarna merah cerah
  • Muncul gumpalan darah yang ukurannya lebih besar dari buah plum atau seperempat pembalut
  • Pendarahan bisa memenuhi satu pembalut setiap jam, dan intensitasnya ajek banyak
  • Pandangan kabur
  • Badan jadi panas dingin
  • Keringat jadi berlebih
  • Jantung berdebar kencang
  • Pusing
  • Lesu
  • Mual
  • Ingin pingsan

Apabila wanita yang baru bersalin mengalami pendarahan setelah melahirkan disertai gejala di atas, segera cari pertolongan medis.

Setelah plasenta keluar, kontraksi bisa membantu untuk menekan pembuluh darah di tempat plasenta menempel.

Jika kontraksi rahim kurang kuat, pembuluh darah yang tidak tertekan bisa terus-menerus mengeluarkan darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum pendarahan postpartum.

Apabila masih ada sisa plasenta berukuran kecil yang tetap menempel, pendarahan masih bisa terjadi.

Selain itu, penyebab pendarahan setelah melahirkan yang tidak normal lainnya yakni:

Siapa yang rentan pendarahan setelah melahirkan?

Beberapa kondisi membuat wanita lebih berisiko mengalami pendarahan tak normal setelah melahirkan, antara lain:

  • Solusio plasenta atau plasenta lebih awal terlepas dari rahim
  • Plasenta previa atau plasenta menutupi jalan lahir
  • Rahim membengkak karena terlalu banyak cairan ketuban atau ukuran bayi terlalu besar
  • Hamil bayi kembar
  • Tekanan darah tinggi saat hamil
  • Telah melahirkan beberapa kali sebelumnya
  • Proses persalinan lama
  • Mengalami infeksi
  • Kegemukan
  • Persalinan menggunakan bantuan vakum

Sebelum melahirkan, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko mengalami pendarahan tak normal setelah melahirkan.

Jika berisiko, siapkan dukungan perawatan medis darurat saat persalinan dan setelah melahirkan. Perawatan dini yang tepat bisa mencegah ibu kehilangan banyak darah.

https://health.kompas.com/read/2020/10/04/073700868/tanda-dan-penyebab-pendarahan-setelah-melahirkan-yang-wajib-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke