Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Penyebab Nyeri Dada Saat Membungkuk yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Sebenarnya tidak ada kondisi yang secara langsung memicu nyeri dada saat seseorang membungkuk.

Namun, heartburn dan penyakit emboli paru adalah dua kondisi yang dapat memperburuk nyeri dada saat membungkuk ke depan.

Pada kondisi ini, nyeri akan bertambah saat melakukan aktivitas atau gerakan tertentu.

Untungnya, pilihan pengobatan tersedia.

Perawatan heartburn termasuk perubahan gaya hidup serta konsumsi obat yang dapat menetralkan atau menghilangkan asam lambung.

Sedangkan, perawatan emboli paru melibatkan obat-obatan yang membuat pengencer darah.

Penyebab nyeri dada saat membungkuk

Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai heartburn dan emboli paru yang dapat menjadi penyebab nyeri dada semakin parah saat membungkuk:

1. Heartburn

Heartburn adalah sensasi terbakar yang bisa dirasakan di belakang tulang dada, di tenggorokan, atau di leher. Kondisi ini sering kali menjadi lebih buruk saat membungkuk, setelah makan, berbaring, atau di malam hari.

Heartburn terjadi dengan refluks asam atau dikenal juga sebagai gastrointestinal reflux disease (GERD), yakni kondisi di mana asam lambung mengalir ke arah yang salah. Alih-alih turun dari lambung ke usus, asam lambung malah kembali ke saluran makanan atau kerongkongan (esofagus).

Esofagus adalah saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut.

Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab heartburn meliputi:

  • Efek samping obat tertentu, seperti aspirin atau ibuprofen (Motrin), obat penenang dan obat tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
  • Kebiasaan berbaring terlalu cepat setelah makan
  • Konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti minuman berkarbonasi, kopi, alkohol, bawang, buah asam, cokelat, permen mint, makanan pedas, makanan berlemak, alkohol
  • Kehamilan
  • Perubahan struktural, seperti hernia hiatal, yang dapat membuka katup sfingter yang menahan asam di lambung

Pengobatan heartburn:

Pilihan pengobatan untuk heartburn melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan.

Penting untuk menangani kondisi ini karena episode berulang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada kerongkongan seiring waktu.

Beberapa rekomendasi gaya hidup untuk mengurangi atau mencegah heartburn meliputi:

  • Tidur dengan bagian atas tubuh terangkat
  • Berhenti merokok
  • Hindari memakai pakaian ketat atau ikat pinggang ketat
  • Mempertahankan berat badan sedang
  • Menghindari makan berlebihan
  • Menghindari pemicu, yaitu makanan, minuman, atau aktivitas yang cenderung dapat memulai serangan heartburn
  • Makan makanan rendah lemak, tinggi protein
  • Makan makanan kecil lebih sering

Sementara itu, untuk bantuan cepat dan jangka pendek dari gejala heartburn, seseorang dapat menggunakan antasida yang dijual bebas, yaitu obat-obatan yang menetralkan asam lambung.

Namun, obat-obatan ini dapat menyebabkan diare atau sembelit.

Jadi Anda mungkin ingin memilih obat yang mengandung magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida. Begitu saran dari American Academy of Family Physicians.

Karena salah satu bahan ini menyebabkan diare dan yang lainnya menyebabkan sembelit, sehingga efeknya saling meniadakan.

Contoh antasida meliputi:

  • Maalox
  • Mylanta
  • Riopan

Dokter terkadang merekomendasikan histamin atau H2 blocker, obat yang mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung.

Beberapa H2 blocker memerlukan resep, tetapi yang lain tersedia tanpa resep.

Contoh H2 blocker meliputi:

  • Simetidin (Tagamet)
  • Famotidine (Pepcid)
  • Ranitidine (Zantac)

Proton pump inhibitors (PPI) juga dapat menjadi pengobatan yang efektif.

Ada berbagai obat PPI yang tersedia, namun International Foundation for Gastrointestinal Disorders mengklaim bahwa berbagai jenis obat tersebut serupa dalam hal efektivitas.

Beberapa pilihan obat PPI meliputi:

  • Lansoprazole (Prevacid)
  • Omeprazole (Prilosec)
  • Esomeprazole (Nexium)

2. Emboli paru

Emboli paru adalah penyumbatan aliran darah secara tiba-tiba di arteri di paru-paru.

Penyebab emboli paru paling umum melibatkan bekuan darah di pembuluh darah di kaki atau dikenal sebagai trombosis vena dalam atau deep venous thrombosis (DVT) yang terlepas, berjalan ke paru-paru, dan bersarang di salah satu pembuluh darahnya.

Gejala emboli paru yang umum termasuk:

Emboli paru merupakan peristiwa yang mengancam jiwa yang dapat mengakibatkan:

  • Kadar oksigen rendah
  • Kerusakan paru-paru permanen
  • Stres pada organ seperti jantung
  • Kerusakan organ lain yang tidak menerima oksigen yang cukup

Pengobatan emboli paru:

Perawatan untuk emboli paru melibatkan mencegah pembekuan darah menjadi lebih besar dan mencegah pembentukan baru.

Perawatan yang paling umum melibatkan obat pengencer darah yang biasanya diresepkan oleh dokter setidaknya selama 3 bulan.

Jika gumpalan tersebut “tidak terprovikasi” atau “berulang,” maka seseorang mungkin memerlukan pengencer darah yang lebih lama.

Karena pengencer darah meningkatkan risiko perdarahan, orang yang memakainya mungkin perlu melakukan tindakan pencegahan tertentu.

Misalnya, mereka mungkin perlu minum obat untuk melindungi perutnya dan meminimalkan risiko pendarahan gastrointestinal.

Penderita  mungkin juga perlu berhati-hati tentang aktivitas tertentu, seperti bersepeda gunung yang dapat meningkatkan risiko trauma dan pendarahan.

Jika seseorang memiliki bekuan darah yang mengancam nyawa, dokter dapat memberikan pelarut bekuan darah yang dikenal sebagai trombolitik.

Dokter juga dapat memasukkan tabung tipis dan fleksibel melalui pembuluh darah untuk mengeluarkannya.

Kapan harus menghubungi dokter?

Berdasarkan Mayo Clinic, seseorang dengan nyeri dada sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena dapat mengindikasikan kondisi yang mengancam jiwa, seperti emboli paru atau masalah jantung yang serius.

Perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan hasil yang fatal.

Bahkan jika nyeri dada disebabkan heartburn, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter, karena episode yang sering dapat merusak esofagus.

https://health.kompas.com/read/2021/02/24/080500968/2-penyebab-nyeri-dada-saat-membungkuk-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke