Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Obat Penyakit Jantung dan Fungsinya

Obat-obatan biasanya diberikan apabila perubahan gaya hidup ke arah lebih sehat dan terapi lain tidak cukup mengatasi atau mencegah penyakit jantung.

Obat penyakit yang jantung yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan jenis dan kondisi kesehatan pasien.

Beberapa jenis obat untuk gangguan jantung yang umum diresepkan, antara lain:

Berikut penjelasan lebih lanjut obat penyakit jantung contoh, beserta fungsinya:

1. Antikoagulan

Dilansir dari American Heart Association, antikoagulan adalah obat penyakit jantung untuk mencegah pembekuan atau pengentalan darah.

Selain penyakit jantung, obat yang dikenal dengan pengencer darah ini juga digunakan untuk mengobati gangguan pembuluh darah termasuk di paru-paru dan otak (stroke).

Fungsi obat antikoagulan digunakan untuk membantu mencegah terbentuknya gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah.

Contoh obat antikoagulan di antaranya Apixaban (Eliquis), Dabigatran (Pradaxa), Edoxaban (Savaysa), Heparin, Rivaroxaban (Xarelto), dan Warfarin (Coumadin).

2. Agen antiplatelet dan terapi antiplatelet ganda

Agen antiplatelet adalah obat penyakit jantung untuk mencegah pembekuan darah. Obat ini bekerja dengan mencegah trombosit darah saling menempel.

Selain untuk penyakit jantung, obat ini juga berfungsi untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.

Obat ini jamak diberikan kepada orang yang punya banyak plak di pembuluh darah arteri, terapi untuk penderita penyakit jantung yang menggunakan stent, dan telah menjalani operasi bypass jantung.

Contoh obat agen antiplatelet dan terapi antiplatelet ganda yakni Aspirin, Clopidogrel (Plavix), Dipyridamole (Persantine), Prasugrel (Effient), dna Ticagrelor (Brilinta).

3. ACE inhibitor

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor adalah obat penyakit jantung untuk melebarkan pembuluh darah agar darah lebih mudah mengalir dan kerja jantung jadi lebih ringan.

Fungsi obat ACE inhibitor untuk mengobati tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan penyakit jantung, serta mencegah gagal jantung.

Contoh obat ACE inhibitor antara lain Benazepril (Lotensin), Kaptopril (Capoten), Enalapril (Vasotec), Fosinopril (Monopril), Lisinopril (Prinivil, Zestril), Moexipril (Univasc), Perindopril (Aceon), Quinapril (Accupril), Ramipril (Altace), dan Trandolapril (Mavik).

4. Angiotensin II receptor blocker (ARB)

Angiotensin II receptor blocker (ARB) adalah obat penyakit jantung yang bekerja dengan mencegah tekanan darah naik secara kimiawi.

Seperti ACE inhibitor, obat ini juga dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan gagal hantung.

Conton obat ARB di antaranya Azilsartan (Edarbi), Candesartan (Atacand), Eprosartan (Teveten), Irbesartan (Avapro), Losartan (Cozaar), Olmesartan (Benicar), Telmisartan (Micardis), dan Valsartan (Diovan).

5. Angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNI)

Angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNI) adalah obat kombinasi antara neprilysin inhibitor dan angiotensin II receptor blocker (ARB).

Fungsi obat ini untuk jantung yakni membuka pembuluh darah arteri yang menyempit. Obat ini jamak diresepkan untuk mengobati gagal jantung.

ARNI bekerja dengan mengoptimalkan neprilysin (enzim pemecah sumbatan arteri, mengurangi penumpukan natrium, dan mengurangi ketegangan pada jantung.

Contoh ARNI yakni Sacubitril atau Valsartan (Entresto).

6. Beta blocker

Beta blocker adalah obat untuk mengurangi jantung berdebar dan mencegah kontraksi berlebihan pada jantung.

Fungsi beta blocker untuk menurunkan tekanan darah, mengobati penyakit jantung aritmia, mengobati nyeri dada (angina), dan mencegah serangan jantung.

Contoh obat beta blocker antara lain Acebutolol (Sektral), Atenolol (Tenormin), Betaxolol (Kerlone), Bisoprolol / hydrochlorothiazide (Ziac), Bisoprolol (Zebeta), Metoprolol (Lopressor, Toprol XL), Nadolol (Corgard), Propranolol (Inderal), dan Sotalol (Betapace).

7. Calcium channel blocker

Calcium channel blocker adalah obat untuk mencegah kalsium menumpuk di sel jantung dan pembuluh darah.

Penumpukan kalsium tersebut bisa menurunkan kekuatan pompa darah jantung dan mengendurkan pembuluh darah.

Fungsi obat calcium channel blocker untuk mengobati sakit dada terkait penyakit jantung, tekanan darah tinggi, sampai gangguan irama jantung.

Contoh obat calcium channel blocker di antaranya Amlodipine (Norvasc), Diltiazem (Cardizem, Tiazac), Felodipine (Plendil), Nifedipine (Adalat, Procardia), Nimodipine (Nimotop), Nisoldipine (Sular), dan Verapamil (Calan, Verelan).

8. Obat penurun kolesterol

Obat penurun kolesterol adalah obat penyakit jantung yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Obat ini bekerja dengan banyak cara. Ada yang lewat organ liver, usus, sampai mencegah pembentukan kolesterol di dalam darah.

Contoh obat penurun kolesterol yakni Statin: Atorvastatin (Lipitor), Fluvastatin (Lescol), Lovastatin (Mevacor), Pitavastatin (Livalo), Pravastatin (Pravachol), Rosuvastatin (Crestor), Simvastatin (Zocor); asam nikotinat: Niacin; penghambat penyerapan kolesterol: Ezetimibe (Zetia), kombinasi statin dan inhibitor penyerapan kolesterol: Ezetimibe, Simvastatin (Vytorin).

9. Obat persiapan digitalis

Obat persiapan digitalis adalah obat penyakit jantung untuk meningkatkan kekuatan kontraksi jantung.

Fungsi obat ini untuk mengobati gagal jantung, masalah detak jantung tidak teratur, dan fibrilasi atrium.

Obat ini diberikan kepada penderita gagal jantung yang sudah tidak mempan diberi obat ACE, ARB, dan diuretik.

Contoh obat persiapan digilatis yakni Digoxin (Lanoxin).

10. Diuretik

Obat diuretik adalah obat untuk merangsang pembuangan kelebihan cairan dan natrium lewat buang air kecil.

Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung dengan cara mengurangi beban kerja jantung akibat penumpukan cairan berlebih di dalam tubuh.

Selain itu, fungsi obat diuretik juga bisa untuk mengurangi penumpukan cairan di bagian tubuh lain seperti paru-paru, pergelangan kaki, dll.

Contoh obat diuretik antara lain Acetazolamide (Diamox), Amiloride (Midamor), Bumetanide (Bumex), Klorotiazid (Diuril), Chlorthalidone (Hygroton), Furosemide (Lasix), Hydro-chlorothiazide (Esidrix, Hydrodiuril), Indapamide (Lozol), Metalozone (Zaroxolyn), Spironolakton (Aldactone), dan Torsemide (Demadex).

11. Vasodilator

Vasodilator adalah obat untuk melemaskan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

Obat penyakit jantung ini berguna untuk meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, mengurangi beban kerja jantung, dan mengatasi nyeri dada.

Contoh obat vasodilator yakni Isosorbide dinitrate (Isordil), Isosorbide mononitrate (Imdur), Hydralazine (Apresoline), Nitroglycerin (Nitro Bid, Nitro Stat), dan Minoxidil.

Melansir Mayo Clinic, konsultasikan dengan dokter terkait jenis obat penyakit jantung paling tepat.

Selain itu, imbangi konsumsi obat dengan rutin olahraga setidaknya 30 menit setiap hari, menjaga pola makan sehat minim lemak jahat dan minim garam, berhenti merokok, mengelola stres, dan tidur cukup setiap hari.

https://health.kompas.com/read/2021/03/22/140100768/11-obat-penyakit-jantung-dan-fungsinya

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke