KOMPAS.com – Sesak napas adalah kondisi ketika seseorang merasa seolah-olah tidak bisa menarik napas dalam-dalam.
Cara lain untuk menggambarkan gejala ini adalah rasa lapar akan udara dan dada terasa sesak.
Kejadian sesak napas atau dyspnea ini kiranya tak boleh dianggap remeh karena bisa menjadi gejala penyakit serius, termasuk penyakit jantung.
Dilansir dari Mayo Clinic, sesak napas bisa terjadi bukan hanya karena gangguan paru-paru.
Selama ini orang yang awam terhadap gejala penyakit jantung pada umumnya memandang sesak napas pasti disebabkan oleh gangguan paru-paru.
Mereka kemudian tidak menyadari keberadaan penyakit jantung dan menganggap sesak napas yang dialami hanya sebagai gejala penyakit pernapasan yang tidak semengerikan penyakit jantung.
Padahal ada banyak kondisi lain yang dapat menjadi penyebab sesak napas, termasuk gangguan jantung.
Orang-orang yang mengalami sesak napas pada akhirnya baru menyadari bahwa dirinya terkena penyakit jantung ketika kondisinya sudah parah.
Sesak napas bisa disebabkan oleh gangguan jantung karena organ ini terlibat dalam pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan membuang karbon dikoksida (CO2).
Kondisi jantung yang bisa menyebabkan sesak napas
Dilansir dari Health Line, seseorang malah kemungkinan lebih sering akan merasa sesak napas jika memiliki masalah jantung ketimbang gangguan paru.
Ini karena jantung sedang berjuang untuk memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Ada berbagai kemungkinan kondisi jantung yang dapat menyebabkan sesak napas atau kesulitan bernapas.
Ini termasuk:
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner adalah penyakit yang menyebabkan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit dan mengeras.
Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke jantung menurun yang dapat merusak otot jantung secara permanen.
Selain kesulitan bernapas, tanda dan gejala penyakit jantung koroner juga termasuk:
2. Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan atau terkadang disebut cacat jantung bawaan adalah kondisi yang mengacu pada masalah bawaan pada struktur dan fungsi jantung.
Masalah ini dapat menyebabkan:
3. Aritmia
Aritmia adalah jenis detak jantung tidak teratur yang memengaruhi ritme jantung atau detak jantung.
Kondisi ini bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Orang dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya berisiko lebih tinggi mengalami aritmia jantung.
4. Gagal jantung kongestif
Gagal jantung kongestif terjadi ketika otot jantung menjadi lemah dan tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Hal ini sering kali menyebabkan penumpukan cairan di dalam dan sekitar paru-paru.
Kondisi jantung lain yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas di antaranya yakni:
Kapan harus ke dokter saat mengalami sesak napas?
Menurut Medical News Today, seseorang sebaiknya segera mencari pertolongan medis jika mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, terutama sampai mengalami pingsan atau terjadi bersamaan dengan gejala serangan jantung lainnya.
Jika tidak, seseorang dengan sesak napas yang tidak dapat dijelaskan atau masalah pernapasan lainnya harus berbicara dengan dokter mereka untuk menentukan penyebab masalahnya.
Ada banyak kemungkinan penyebab kesulitan bernapas.
Saat berhasil bertemu dengan dokter, dokter biasanya akan menanyakan tentang gejala lain yang dialami seseorang.
Dalam beberapa kasus, ini mungkin cukup bagi dokter untuk menentukan penyebabnya.
Dalam kasus lain, dokter mungkin ingin menjalankan tes untuk membantu mendiagnosis masalah.
Tes ini mungkin termasuk:
https://health.kompas.com/read/2021/05/12/140300568/4-penyebab-sesak-napas-yang-terkait-dengan-kondisi-jantung