Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Telinga Merah yang Bisa Terjadi

KOMPAS.com - Telinga merah biasanya tidak berbahaya.

Meski demikian, telinga merah bisa juga menjadi gejala kondisi kesehatan.

Gejala lain yang Anda miliki akan membantu Anda menentukan apa yang menjadi penyebab telinga Anda menjadi merah dan apakah Anda memerlukan perawatan apa pun.

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab telinga merah yang bisa Anda alami:

1. Kulit terbakar sinar matahari (sunburn)

Telinga merah Anda bisa terjadi akibat sunburn.

Sunburn terjadi ketika telinga Anda terlalu banyak terpapar sinar matahari tanpa perlindungan apa pun.

Selain telinga merah, sunburn dapat membuat Anda mengalami gejala lain seperti:

  • Telinga terasa hangat
  • Telinga terasa agak sakit
  • Mengalami nyeri tekan di telinga

Gejala tersebut pada umumnya bisa bertahan hingga seminggu.

Menutupi telinga dengan tabir surya dan topi bertepi dapat mencegah sengatan matahari.

2. Fushing

Kemerahan pada wajah atau telinga tanpa adanya suatu infeksi atau peradangan biasanya dikenali dengan istilah flushing.

Kemerahan terjadi saat pembulh darah yang berada pada lapisan kulit melebar.

Flushing kadangkala disertai dengan rasa panas pada area kulit yang merah.

Penyebab utama flushing yang dapat dipahami adalah reaksi emosional, yang mengakibatkan pembuluh darah terbuka lebih lebar di area tertentu karena sinyal di sistem saraf.

Pemicu lainnya termasuk:

  • Hormon
  • Makanan
  • Alkohol
  • Obat-obatan
  • Olahraga
  • Perubahan suhu
  • Kondisi medis

3. Infeksi bakteri

Infeksi kulit seperti selulitis atau erisipelas dapat menyebabkan telinga merah.

Dengan kondisi ini, Anda mungkin juga akan mengalami telinga yang hangat, bengkak, dan teriritasi. Gejala erisipelas mungkin termasuk luka lepuh.

Gejala selulitis atau erisipelas di luar kulit termasuk:

  • Demam
  • Menggigil
  • Kedinginan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke kulit saat ada yang merusaknya, seperti cedera, gigitan serangga, tindik telinga, atau kondisi medis lainnya.

4. Dermatitis seboroik

Telinga Anda mungkin menjadi merah karena penyakit dermatitis seboroik.

Penyakit dermatitis seboroik bisa menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, dan bersisik.

Dermatitis seboroik parahnya bukan hanya dapat memengaruhi bagian belakang telinga luar Anda, tapi ke arah telinga bagian dalam, seperti di cuping telinga dan saluran telinga.

5. Polikondritis kambuhan

Dilansir dari Medical News Today, polikondritis kambuhan adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan dan kemerahan pada tulang rawan yang ada di tubuh.

Disebut kambuhan karena penyakit ini sering bolak-balik muncul setelah gejalanya reda.

Polikondritis kambuhan mungkin disebabkan oleh adanya masalah pada sistem kekebalan Anda atau penyakit autoimun.

Telinga adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering terkena polikondritis kambuhan.

Selain telinga, gangguan kesehatan ini juga bisa memengaruhi hidung, mata, tulang rusuk, saluran udara, dan persendian.

Gejala pertama yang mungkin Anda perhatikan pada kasus polikondritis kambuhan di telinga adalah telinga merah dan terasa sakit.

Gejala ini dapat menyebar ke bagian lain dari telinga Anda dan dapat berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu.

Anda mungkin melihat masalah di telinga bagian dalam Anda juga.

Hasil jangka panjang dari kondisi ini yakni dapat berupa kehilangan pendengaran. Jadi penting untuk menemui dokter jika Anda mencurigai mengalami polikondritis kambuhan.

6. Perikondritis

Perikondritis adalah infeksi pada jaringan yang membungkus tulang rawan telinga.

Infeksi ini bisa jadi disebabkan oleh tindik telinga, cedera pada telinga, gigitan serangga, atau bahkan operasi.

Dengan perikondritis, telinga Anda pada umumnya akan bengkak, merah, dan terasa sakit di dekat tulang rawan.

Temui dokter segera jika mencugai mengalami masalah perikondritis, karena kondisinya dapat memburuk dengan menyebar ke tulang rawan dan merusaknya dalam jangka panjang.

7. Red ear syndrome

Red ear syndrome atau sindrom telinga merah termasuk masalah kesehatan yang jarang terjadi.

Jika terjadi, gejala red ear syndrome bisa meliputi episode kemerahan dan rasa terbakar, terutama di cuping telinga (bagian bawah daun telinga).

Gejala-gejala ini dapat berlangsung sesaat atau berjam-jam.

Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu red ear syndrome, yakni kebiasaan menyentuh telinga Anda, terpapar suhu ekstrem, atau berolahraga.

Perlu diketahui, sindrom ini dapat pula menyebabkan migrain dan kondisi medis lainnya.

https://health.kompas.com/read/2021/07/14/150000768/7-penyebab-telinga-merah-yang-bisa-terjadi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke